EmitenNews.com -Perusahaan real estate, PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA), berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) hingga mencapai 37,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor, yang sebagian dananya akan dimanfaatkan untuk membayar utang.

 

Berdasarkan Prospektus Awal terkait rencana IPO GRIA yang diterbitkan di Jakarta, Kamis (20/7), jumlah saham yang akan ditawarkan ke publik sebanyak-banyaknya 2.949.275.000 lembar bernilai nominal Rp20 per saham atau setara 37,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

 

Adapun harga penawaran awal (book building) ditetapkan sekitar Rp115-120 per saham, sehingga melalui aksi korporasi ini GRIA bisa meraup dana masyarakat berkisar Rp399,17 miliar hingga Rp353,91 miliar. Periode book building berlangsung selama kurun 20-24 Juli 2023.

 

Perlu diketahui, per 28 Februari 2023, neraca GRIA masih mencatatkan defisit Rp14,78 miliar atau meningkat dibanding per 31 Desember 2022 yang membukukan akumulasi rugi sebesar Rp14,66 miliar. Hingga akhir Februari 2023, jumlah ekuitas senilai Rp82,22 miliar atau menurun dibanding per akhir Desember 2022, yakni Rp82,34 miliar.

 

Sementara itu, total liabilitas GRIA per 28 Februari 2023 membengkak menjadi Rp312,64 miliar dibanding per 31 Desember 2022 sebesar Rp311,26 miliar. Dengan dominasi liabilitas tersebut, maka per akhir Februari 2023 jumlah aset GRIA menjadi Rp394,86 miliar atau lebih tinggi dibanding per akhir Desember 2022 sebesar Rp393,6 miliar.

 

Pada proses IPO GRIA , manajemen perseroan menunjuk PT Erdhika Elit Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Rencana IPO ini diharapkan bisa mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 31 Juli 2023 dan periode offering diperkirakan berlangsung pada 2-4 Agustus 2023.

 

Bersamaan dengan pelaksanaan IPO, GRIA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 800.725.000 saham, dalam rangka pelaksanaan Pinjaman Wajib Konversi (PWK) kepada Khufran Hakim Noor yang merupakan Pemegang Saham Pengendali (PSP) GRIA .

 

Harga pelaksanaan konversi sama dengan harga penawaran umum. Sehingga, nilai pokok PWK ini sekitar Rp92,08 miliar hingga maksimal Rp96,08 miliar. Dengan demikian, nantinya kepemilikan masyarakat di GRIA mencapai 34,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

 

Rencananya, sebesar Rp151,92 miliar dana hasil IPO akan digunakan GRIA untuk membayar utang kepada pihak ketiga, sehubungan dengan pembelian lahan. Sedangkan, sisanya akan dimanfaatkan sebagai modal kerja perseroan.