Matahari (LPPF) Bukukan Penjualan Rp12,3 Triliun, Turun 2 Persen

Ilustrasi PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF). Dok. SINDOnews.
EmitenNews.com - PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) mengumumkan laporan keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2024. Matahari membukukan total penjualan sebesar Rp12,3 triliun, atau turun 2,0% dibandingkan 2023, dengan SSSG menurun sebesar 1,7%.
Dalam siaran pers, Jumat (7/3/202225), CEO Matahari, Monish Mansukhani, mengatakan, meskipun belanja konsumen kelas menengah melambat, pencapaian perseroan pada 2024 menunjukkan dedikasi terhadap profitabilitas.
“Sembari menyempurnakan strategi untuk 2025, kami terus memprioritaskan penguatan fundamental ekonomi perusahaan dan menyempurnakan produk kami guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya.
Manajemen Matahari mengungkapkan, hal ini mencerminkan tantangan yang terus berlanjut dalam belanja konsumen, terutama selama musim Lebaran dan pada kuartal keempat.
Meskipun demikian, margin kotor membaik menjadi 34,6%, naik dari 34,2% di 2023, didorong oleh kehadiran produk-produk yang lebih baru. Perbaikan ini, bersama dengan efisiensi dalam biaya operasional dan keuangan, membantu mengatasi perlambatan penjualan dan menghasilkan EBITDA sebesar Rp 1,4 triliun, turun tipis 0,9% dari tahun lalu, sementara Laba Bersih meningkat sebesar 22,5% menjadi Rp828 miliar.
Laporan itu menyebutkan, sepanjang 2024, Matahari berfokus pada beberapa inisiatif strategis, termasuk pengembangan merek eksklusif untuk menarik konsumen muda dan modern. SUKO terus berkembang dengan jangkauan di 79 gerai, sementara ZES, merek eksklusif terbaru, resmi diluncurkan pada kuartal keempat 2024 untuk menyasar konsumen yang sadar fesyen.
Satu hal, Matahari juga mengoptimalkan portofolio gerainya dengan memangkas 13 gerai yang berkinerja buruk, sehingga menghasilkan peningkatan EBITDA sebesar Rp 13 miliar. Di sisi bisnis online, Matahari memperluas ragam produknya dengan menggandeng sejumlah merek konsinyasi, yang berkontribusi sebesar 41% terhadap total bisnis konsinyasi Matahari.
Sementara itu, menatap 2025, Matahari tetap berkomitmen menjalankan inisiatif strategis yang adaptif untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu. Perseroan berencana memperluas koleksi merek eksklusifnya dan mengeksplorasi kategori baru seperti perlengkapan rumah tangga.
Perseroan juga akan memperluas gerai format khusus untuk SUKO dan ZES, merasionalisasi dan mengurangi gerai yang berkinerja buruk, serta merenovasi gerai-gerai kategori A tertentu yang memiliki nilai strategis. Saat yang sama, Perseroan akan terus berfokus pada profitabilitas dengan meninjau kembali biaya sewa dan tenaga kerja, serta biaya produk. ***
Related News

Lebaran Praktis! Transaksi QRIS Makin Nyaman dengan BRImo

Tumbuh Minimalis, GJTL 2024 Raup Laba Rp1,18 Triliun

Surplus 22 Persen, TRIS 2024 Kemas Laba Bersih Rp82,90 Miliar

Laba dan Pendapatan Positif, Ini Kinerja MTDL 2024

Melejit 88 Persen, ASLC 2024 Catat Laba Rp50,3 Miliar

Kapok Rugi! Laba INOV 2024 Melambung 275 Persen