Melesat 276 Persen, Emiten Pak Lo (DILD) 2023 Raup Laba Rp174 Miliar
KUKUH - Gedung Intiland berdiri megah di antara deretan pencakar langit lainnya. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Intiland Development (DILD) sepanjang 2023 meraup laba bersih Rp174,10 miliar. Berbalik melonjak 276 persen dari episode sama tahun sebelumnya dengan tekor Rp98,84 miliar. Alhasil, laba per saham emiten jagoan Lo Kheng Hong alias Pak Lo tersebut meroket menjadi Rp16,80 dari sebelumnya minus Rp9,54.
Lompatan laba itu didukung pendapatan usaha Rp3,90 triliun, surplus 24 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp3,14 triliun. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp2,32 triliun, bengkak dari posisi sama tahun sebelumnya Rp1,87 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp1,58 triliun, melejit 24 persen dari Rp1,27 triliun.
Beban penjualan Rp48,69 miliar, susut dari Rp53,11 miliar. Beban umum dan administrasi Rp266,63 miliar, bengkak dari Rp252,20 miliar. Total beban usaha Rp315,32 miliar, bengkak dari Rp305,31 miliar. Laba usaha terakumulasi Rp1,27 triliun, melejit 32 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp969,22 miliar.
Dampak modifikasi atas aros kas liabilitas keuangan Rp62,36 miliar, susut dari Rp66,93 miliar. Pendapatan bunga Rp24,28 miliar, turun dari Rp44,25 miliar. Pendapatan dividen Ro13,63 miliar, susut dari Rp15,43 miliar. Keuntungan penjualan aset tetap Rp836,08 juta, naik dari Rp713,33 miliar.
Keuntungan dari perubahan nilai wajar investasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Rp709,63 juta, menanjak dari Rp499,82 juta. Beban bunga Rp389,47 miliar, susut dari Rp408,13 miliar. Cadangan kerugian penurunan nilai uang muka Rp286,04 miliar dari nihil. Komponen pendanaan atas liabilitas kontrak Rp187,37 miliar, susut dari Rp407,13 miliar.
Kerugian kurs mata uang asing Rp1,77 miliar, bengkak dari laba Rp6 miliar. Lain-lain Rp49,87 miliar, bengkak dari Rp15,37 miliar. Beban lain-lain Rp812,72 miliar, bengkak dari Rp696,81 miliar. Ekuitas pada laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp396,15 miliar, melambung dari minus Rp13,25 miliar.
Laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan Rp853,89 miliar, meroket dari Rp259,16 miliar. Pajak final Rp104,02 miliar, bengkak dari Rp90,14 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp749,86 miliar, melesat dari Rp169,01 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp8,16 miliar, susut dari Rp22,94 miliar. Laba tahun berjalan Rp758,02 miliar, meroket dari Rp191,96 miliar.
Tota ekuitas tercatat Rp6,53 triliun, menanjak dari episode akhir tahun sebelumnya sebesar Rp6,21 triliun. Jumlah liabilitas terkumpul Rp8,06 triliun, terpangkas dari periode sama akhir tahun sebelumnya senilai Rp10,13 triliun. Total aset Rp14,60 triliun, melonjak dari posisi akhir tahun sebelumnya Rp16,35 triliun. (*)
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M