Memasuki Semester II 2021, Stabilitas Sistem Keuangan Tetap Terjaga
EmitenNews.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan stabilitas sistem keuangan Indonesia pada semester I 2021 tetap terjaga, meski masih dibayangi perkembangan kasus Covid-19. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) yang terjaga dalam zona normal dan Indeks Kerentanan Sistem Keuangan (IKSK) yang membaik.
Dimulainya program vaksinasi pada awal 2021 yang diikuti dengan penurunan kasus Covid-19 dan peningkatan mobilitas menopang pemulihan ekonomi Indonesia. "Pencapaian ini merupakan wujud nyata sinergi kebijakan dan koordinasi yang erat antara Bank Indonesia, Pemerintah dan otoritas keuangan lainnya," demikian disampaikan Kepala Grup Departemen Komunikasi BI, Muhamad Nur, dalam siaran persnya, Selasa (5/10).
Upaya BI untuk terus mengoptimalkan bauran kebijakan juga turut memengaruhi keberhasilan dalam meredam dampak pandemi serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Demikian intisari Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No. 37 “Bersinergi Mendorong Intermediasi, Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi" yang diterbitkan pada Selasa, 5 Oktober 2021.
Intermediasi perbankan tercatat mulai tumbuh positif meskipun belum kuat, didorong oleh permintaan pembiayaan yang mulai meningkat seiring dengan membaiknya kinerja korporasi dan Rumah Tangga (RT).
Selama semester I 2021, kredit tumbuh perlahan hingga berhasil mencapai angka positif 0,59% (yoy) pada akhir semester. Perkembangan ini antara lain ditopang oleh kinerja korporasi yang membaik, terutama korporasi berorientasi ekspor sejalan dengan peningkatan permintaan global.
"Meski masih terdapat kecenderungan penggunaan dana internal, namun korporasi pada beberapa sub-sektor Industri Pengolahan mulai mengindikasikan kebutuhan pendanaan eksternal, termasuk dari perbankan," kata Muhamad Nur.
Memasuki semester II 2021, stabilitas sistem keuangan Indonesia diprakirakan tetap terjaga, meskipun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai. Ketahanan sistem keuangan diprakirakan tetap terkendali, sementara intermediasi masih akan terus didorong.
BI memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 4%-6% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6%-8%. Prakiraan kinerja penyaluran kredit tahun 2021 ini didukung oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.
Namun, sejumlah tantangan tetap perlu diwaspadai, termasuk rencana kebijakan tapering The Fed. Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika perekonomian dan perkembangan penyebaran Covid-19 dalam merumuskan langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan.
"Berbagai upaya penguatan akan dilakukan untuk mendorong intermediasi, termasuk untuk menjawab tantangan peradaban baru pasca pandemi Covid-19. Untuk itu BI akan terus melakukan inovasi di aspek digital, inklusi ekonomi dan keuangan, serta ekonomi hijau," sebut Muhamad Nur. Sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia bersama dengan otoritas keuangan lain dan Pemerintah akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Uraian lebih lengkap KSK No.37 dapat diunduh dalam format digital, baik akses melalui aplikasi QR code maupun website Bank Indonesia. Buku KSK adalah publikasi utama BI di sektor SSK yang diterbitkan setiap semester. Buku ini memberikan informasi yang komprehensif tentang hasil asesmen dan riset mengenai SSK Indonesia. KSK juga bertujuan membangun keyakinan publik terhadap SSK Indonesia saat ini dan ke depan serta memberikan sinyal risiko kepada publik untuk melakukan upaya mitigasi risiko.(fj)
Related News
GJAW 2024, Tiga Merek Baru Mobil Listrik Asal China Diluncurkan
ACC Raih Indonesia Most Powerful Women Awards 2024
Berdayakan Pelaku UMKM, Menteri Maman Siapkan Kartu Usaha
Menteri Bahlil Siap Laporkan Tiga Skema Subsidi BBM Kepada Presiden
Kolaborasi Pertamina, TAM dan TRAC Uji Coba Penggunaan Bioetanol E10
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN