Potensi pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan 2,6 juta unit usaha, ada 3 hal yang dilakukan oleh BIN agar bisa menggarap di sektor ini, mencoba meng kreate ekosistemnya dengan kur cluster di berbagai tempat, kedau bagaimana kita mengelola dengan klaster dan ketiga yang penting adalah digitalisasi.

 

“Dengan singkatnya adalah digitalisasi KUR cluster untuk sektor kelautan dan perikanan. Kita punya TJSL pemberian stimulus kepada UMKM mulai dari support edukasi hingga pembiayaan,” kata Bagus.

 

Kita berharap dari program ini nelayan bisa naik kelas, dri penerima TJSl dan bisa mengajukan KUR, dimana KUR ini adalah vaksin untuk UMKM agar bisa tumbuh, dengan KUR dengan bunga hanya 3-6 persen.

 

KUR Mikro ini tanpa jaminan dengan limit hingga Rp100 juta dengan tahapan yang selektif.  BNI bekerjasama dengan fintech dan startup untuk membantu nelayan ke tahap  packaging dan lanjut lagi ke fase ritel dengan target bisa di jual di ecommerce, lalu kita dorong UMKM bisa naik kelas lagi untuk kredit komersial di atas Rp500 juta. 

 

“Harapannya di tahun 2023 ini bertambah lebih banyak lagi dimana para nelayan bergandengan dengan BNI melalui 3 program utama,” tutup Chandra Bagus.

 

Dirgayuza  Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID FOOD menyebut, dibalik tantangan itu ada peluang, bagaimana kita beradaptasi, kita saat ini BUMN sudah berbeda, dimana diisi oleh anak-muda yang. Masa depan perikanan Indonesia ada di tangan nelayan, oleh karena itu maka BUMN Perindo harus ikut terjun menjadi pembudidaya perikanan.

 

Utari Octavianty Chief Sustainability Officer Aruna, nelayan aruna sudah menandatangani kerjasama dengan BNI untuk penyaluran KUR di beberapa wilayah dengan catatan win-win solution.

 

Salah satu destinasi tujuan ekspor adalah asia seperti china, korea dan jepang, untuk selanjutnya ke AS dan Eropa terganggu karena adanya ancaman resesi.