Menaker sebut 29,12 juta angkatan kerja terdampak pandemi covid-19
EmitenNews.com - Suasana rekruitmen tenaga kerja melalui pameran bursa tenaga kerja beberapa waktu lalui di Senayan, jakarta . Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, terdapat 29,12 juta angkatan kerja terdampak pandemi covid-19. Ida mengatakan, jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 138,2 juta orang.
Dari jumlah tersebut, 128,45 juta orang bekerja dan jumlah pengangguran terbuka sebanyak 9,77 juta orang.
Ida menyebut, angka pengangguran naik dampak pandemi covid-19. Padahal pada awal 2020 jumlah pengangguran sudah turun yakni pada Februari 2020. Namun, ketika pandemi covid-19 melanda Indonesia, jumlah pengangguran langsung naik menjadi 9,77 juta.
Ida mengatakan, berdasarkan data BPS bahwa penduduk yang terdampak covid-19 pada usia kerja jumlahnya mencapai 29,12 juta orang.
Dari jumlah tersebut, 2,56 juta pengangguran karena pandemi, 0,76 juta bukan angkatan kerja karena pandemi.Kemudian, 1,77 juta orang sementara tidak bekerja karena pandemi dan 24,03 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja karena pandemi.
“Jadi yang terbesar memang 24,03 juta orang bekerja tapi mereka berkurang penghasilannya,” kata Ida dalam konferensi pers virtual belum lama ini.
Lebih lanjut Ida mengatakan, Kemenaker telah meningkatkan kompetensi sebanyak 901.177 orang, melalui pelatihan vokasi, pemagangan, pelatihan produktivitas dan sertifikasi kompetensi.
Selain itu, juga pada 2020 telah dibangun 1.014 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah.Dari sisi penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja, Kemenaker melakukan jejaring kerjasama penempatan tenaga kerja, meski di tengah pandemi terdapat 948.881 orang berhasil ditempatkan baik di dalam maupun di luar negeri.
Selanjutnya terdapat program perluasan kesempatan kerja untuk penanggulangan dampak Covid-19 yang menyasar pada 327.013 orang melalui berbagai program seperti wirausaha baru dan padat karya.Dalam hal hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, satu program yang paling mendapatkan perhatian publik adalah Bantuan Subsidi Gaji/Upah (BSU).
Dalam hal hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, satu program yang paling mendapatkan perhatian publik adalah Bantuan Subsidi Gaji/Upah (BSU).
Dalam hal pengawasan ketenagakerjaan terdapat beberapa capaian seperti pekerja anak yang dicegah dan ditarik dari tempat kerja sebanyak 9.000 orang, kepatuhan perusahaan terhadap norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mencapai 6.000 perusahaan serta berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di tempat kerja.
“Secara khusus, dalam lingkup internasional, Menteri Ketenagakerjaan RI terpilih sebagai ketua ASEAN bidang ketenagakerjaan periode 2020-2022. Tema yang diusung Indonesia selama menjadi ketua ASEAN ini adalah mempromosikan pekerja ASEAN untuk daya saing, ketahanan, dan ketangkasan dalam menghadapi pekerjaan masa depan,” tutur Ida.
Related News
Produsen Minuman asal Buleleng Bali Perluas Pasar Internasional
Pakar Hukum Ini Minta Korporasi Penyebab Bencana Juga Harus Dipidana
Pemerintah Perpanjang Tax Holiday Hingga 2026, Cek Hitung-Hitungannya
Target Pemerintah Belanja Masyarakat Rp110 Triliun, Ayo Cek Programnya
Akselerasi Koperasi Merah Putih, Semen Indonesia Gandeng Agrinas
Bea Keluar Batu Bara Mulai 1 Januari 2026, Bahlil Ungkap Pasal 33 UUD





