EmitenNews.com - Pabrik pupuk hayati Bioneensis di Banyuwangi, Jawa Timur, resmi beroperasi kini. Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan pabrik hasil kerja sama antara PT Industri Gula Glenmore dan PT Riset Perkebunan Nusantara itu. Anak usaha holding perkebunan PTPN III (Persero) itu, diharapkan dapat mendukung target swasembada gula nasional pada 2025.


"Kita sudah melihat keberadaan PTPN ini harus menjadi manfaat buat petani. Sekarang kita lihat, kita mau PTPN ini bisa jaga keseimbangan gula nasional," kata Erick Thohir, Sabtu (18/9).


Produksi gula PTPN sudah meningkat menjadi sekitar 800 ribu ton. Tetapi, jumlah tersebut masih kurang. Belum cukup memenuhi kebutuhan nasional. Karena alasan itulah pemerintah masih membuka keran impor. Tetapi, untuk 2024-2025, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, menurut Erick Thohir, Indonesia diharapkan sudah mulai menata swasembada beras dan gula.


Menurut Erick Thohir, pada 1930-an, Indonesia menjadi salah satu negara produsen gula dunia. Namun, prestasi itu terus menurun hingga pascakemerdekaan. "Pada 2025, kita mulai kembali swasembada. Kita berupaya. Kita kerja maksimal. Tapi, saya harapkan kinerja PTPN, apalagi kemarin habis restrukturisasi, sekarang harus sudah terlihat."


Sementara itu Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan pihaknya akan jadi bagian dari upaya mendukung target swasembada gula. "Pada 2024, target kami adalah 1,8 juta ton produksi gula."


Pupuk Bioneensis merupakan pupuk hayati yang diformulasikan untuk semua komoditas tanaman. Bioneensis mengandung konsorsium mikroba bermanfaat yang diisolasi dari perakaran kelapa sawit dan memiliki daya adaptasi serta asosiasi yang tinggi pada berbagai komoditas seperti tanaman perkebunan, tanaman pangan, sayuran, dan hortikultura di antaranya kelapa sawit, tebu, jagung, padi, sayuran, cabai, jeruk, tanaman hias, pepaya, dan bawang merah.


Produk ini mengandung bakteri penambat nitrogen, bakteri pelarut fosfat, dan bakteri penghasil indole acetic acid (IAA) yang berperan sebagai plant growth promoting rhizobacteria (PGPR). Khusus untuk pabrik Bioneensis di Banyuwangi, limbah tebu akan jadi bahan baku pupuk yang kemudian kembali dimanfaatkan untuk perkebunan tebu.


Dalam rangkaian kunjungannya, Erick menyempatkan diri meninjau kebun tebu, memberikan bantuan bibit dan pupuk ke petani tebu, serta meninjau pabrik gula Glenmore. ***