Menteri Erick Bakal Rampingkan Lagi Perusahaan BUMN, Ini Langkahnya
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah). dok. detiknews.
EmitenNews.com - Menteri BUMN Erick Thohir akan merampingkan lagi jumlah perusahaan negara. Jadi, tidak cukup dengan menyatukan BUMN Karya. Sebagai bagian dari transformasi yang salah satunya menggabungkan sejumlah bisnis perusahaan sejenis, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengusulkan untuk melakukan hal yang sama pada sektor lainnya.
Pada periode 2019-2024 sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir telah merampingkan 114 BUMN yang terdiri atas 24 klaster, menjadi 47 BUMN yang terdiri atas 12 klaster.
Rencananya, pada periode 2024-2029, Menteri Erick Thohir menyatakan akan merampingkan jumlah BUMN menjadi 30 entitas yang terdiri atas 11 klaster.
Dalam rencananya, inilah sejumlah BUMN yang akan digabungkan:
PTPN dan Perhutani
Di DPR, seperti dikutip Rabu (6/11/2024), Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, BUMN yang bergerak di bidang perkebunan dapat disatukan. Misalnya, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dengan Perum Perhutani.
Jika PTPN dan Perhutani dimerger akan menghasilkan lahan yang luas hingga 2,2 juta hektare. Hal itu sejalan dengan rencana pemerintah untuk mendukung program swasembada pangan. SeIain itu, langkah seperti ini untuk mendorong kemajuan dan memperkuat daya saing.
Pelni dan ASDP
Usulan berikutnya, pada perusahaan pelat merah yang memiliki bisnis pelayaran, seperti PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry. Kedua perusahaan itu juga dapat dilakukan merger dengan tujuan untuk menciptakan pelabuhan khusus yang mendukung aktivitas impor.
Jika Pelni dan ASDP bersatu, kata Erick, Indonesia akan memiliki kekuatan maritim yang lebih solid. Langkah tersebut sebagai wujud keberpihakan untuk menentukan akses pelabuhan yang optimal bagi impor.
"Karena impor ini banyak yang dumping impor sehingga membunuh UMKM kita," ucapnya.
Holding RS BUMN dan Bio Farma
Erick Thohir juga mengusulkan agar holding Rumah Sakit BUMN yang sudah disatukan sebelumnya saat berada di bawah naungan PT Bio Farma (Persero) selaku induk Holding BUMN Farmasi. Harapannya, konsolidasi tersebut akan memperkuat pelayanan kesehatan atau health care nasional.
"Kita sedang juga melobi apa mungkin rumah sakit yang sudah kita mergerkan itu sudah jadi satu dipindahkan ke bawah Bio Farma, supaya ini menjadi sebuah sistem health care, antara apotek, produksi dan juga rumah sakit," ungkapnya.
BUMN Sektor Karya
Kementerian BUMN hendak melebur 7 BUMN karya menjadi 3 perusahaan. Targetnya pada tahun ini konsolidasi PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dalam satu holding dapat rampung.
Nantinya PT Hutama Karya akan berperan sebagai induk dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebagai anak.
Related News
Dengan PIT Data Perikanan Indonesia Makin Baik dan Diakui Dunia
Tawarkan KMG, Bank DKI Perkuat Peran Mitra Strategis Dunia Usaha
Anindya Bakrie Kukuhkan Pengurus Kadin, Ini Kata Arsjad Rasjid
Industri Asuransi Jiwa Bukukan Pendapatan Rp166,27 Triliun Hingga Sept
Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp6.000 per Gram
Program 3 Juta Rumah, BTN Usulkan Skema Rumah Desa