Miliki Aset Rp66,14 Triliun, CIMB Niaga (BNGA) Belum Berencana Spin Off UUS
EmitenNews.com -Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara menyatakan bahwa PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menyatakan akan tunduk pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait spin off UUS. Berdasarkan laporan keuangan periode 30 Juni 2023, total aset UUS CIMB Niaga saat ini sebesar Rp 66,14 triliun.
Namun perlu diperhatikan bahwa perseroan belum berencana untuk spin off unit usaha syariahnya (UUS) dalam waktu dekat.
Seperti diketahui, kewajiban itu diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 tahun 2023 tentang spin-off unit usaha syariah (UUS) pada 12 Juli 2023 lalu. Peraturan ini menetapkan bahwa UUS yang punya nilai aset 50% dari bank umum konvensional (BUK) atau memiliki jumlah aset minimal Rp 50 triliun wajib menyampaikan permohonan izin atau persetujuan paling lama 2 tahun setelah POJK tersebut diterbitkan untuk menjadi entitas sendiri.
Masih ada sekitar 2 sampai 3 tahun lagi bagi CIMB Niaga untuk memenuhi peraturan tersebut. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan UUS bank untuk spin off.
"Kalau arahan harus spin off, ya kita ikut. Tapi modelnya apa segala macam itu nanti. Dari dulu kan sudah disiapkan. Tapi, emang sempat berhenti dulu. Timnya sedang kita siapkan lagi, modelnya yang agak berbeda dan belum bisa kita tentukan seperti apa. Jadi segmennya ke arah ke mana masih kita pelajari dulu," ujar Pandji pada acara Hari Pelanggan Nasional di Banking Hall Graha CIMB Niaga, Senin (4/9/2023).
Ia mengatakan saat pemisahan nanti, pihaknya tidak ingin ada perbedaan experience antara nasabah CIMB Niaga konvensional dan syariah.
"Memang di industri syariah harus service sama baiknya. Jangan konvensional bagus syariah nggak bagus. Dari sisi program lalu harga pricing nasabah. Jangan sampai di konvensional 7% di syariah 10%," pungkas Pandji.
Menurutnya yang berbeda dari konvensional dan UUS adalah programnya saja. Tetapi pelayanan dan pricing harus tetap sama.
Di sisi lain, Pandji mengatakan pihaknya harus bisa menyediakan produk yang lebih menarik dari konvensional. Ini juga sebagai bentuk dari edukasi dan literasi.
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan