EmitenNews.com - Pemerintah menegaskan fokusnya pada pengembangan Pembangunan sektor-sektor itu dilakukan melalui kolaborasi dan dorongan aktif dari seluruh pemangku kepentingan.


“VID telah dirilis sebagai salah satu alternatif peta jalan transformasi digital nasional bagi seluruh pemangku kepentingan. Ada empat sektor strategis yang menjadi fokus, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital,”


Pemerintah menetapkan Visi Indonesia Digital (VID) 2045 adalah pemandu dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo mendorong semua pihak mengembangkan empat sektor digital strategis, yakni infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital dalam upaya mewujudkan VID 2045 secara bersamaan.


“Saya selalu katakan bahwa keempat bidang ini tidak boleh satu lebih maju dari yang lain. Semuanya harus berjalan seiringan. Jangan sampai pemerintahan sudah digital, tetapi masyarakatnya masih mengalami masalah dalam beradaptasi,” tutur Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam keterangan resminya.


Budi Arie menambahkan bahwa sektor telekomunikasi mendapat perhatian serius dalam VID 2045, khususnya dalam penggelaran infrastruktur digital yang mencakup tiga sasaran utama.


“Yang pertama adalah mobile broadband coverage per population yang ditargetkan mencapai 100 persen pada rentang waktu 2030 hingga 2034. Kedua, 514 kabupaten dan kota di Indonesia ditargetkan memiliki rata-rata kecepatan internet mencapai 1 Gbps (Gigabyte per second) pada rentang tahun 2040 hingga 2045,” jelas Menkominfo.


Lebih lanjut, Budi Arie mengatakan bahwa mobile broadband coverage di Indonesia saat ini berada pada posisi 29 Megabyte per second (Mbps), dan diharapkan bisa mencapai target 1 Gbps dengan penerapan VID 2045. Selain itu, kecepatan teknologi 6G diharapkan dapat mencapai kisaran 1 tera atau 1.000 Gbps dalam waktu 21 tahun ke depan, serta meningkatkan rata-rata kecepatan unduh internet mobile broadband hingga 760 Mbps.


“Untuk mencapai sasaran tersebut, Kominfo mendorong konektivitas melalui kombinasi berbagai teknologi seperti fiber to the home, fixed wireless access, dan seluler, yang diikuti dengan adopsi teknologi IPv6 untuk konektivitas gigabit ethernet,” ungkap Menkominfo.


Menkominfo juga menyebutkan bahwa solusi yang diterapkan adalah melalui strategi penggelaran jaringan dengan penerapan berbagi infrastruktur, penguatan skema Universal Service Obligation (USO), dan perencanaan bersama (joint planning) dengan operator telekomunikasi.


“Pemerintah terbuka pada berbagai pilihan teknologi seperti kombinasi teknologi nonteresterial network yang terkini dan penerapan regulasi bagi industri telekomunikasi untuk menciptakan iklim kompetisi yang sehat,” tambahnya.


Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Firlie Ganinduto, menyatakan bahwa diskusi mengenai pengembangan potensi sektor komunikasi dan informatika ini mencakup aspek teknologi informasi, telekomunikasi, hingga media digital.


Digitalisasi dan transformasi digital dinilai memungkinkan penerapan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor, termasuk layanan publik yang semakin mudah diakses oleh masyarakat.


“Saya berharap kita bisa bekerja sama untuk merumuskan dan menerapkan solusi yang akan memajukan sektor komunikasi dan informatika. Saya percaya, dengan kerja sama, kita akan lebih dekat menuju masa depan digital yang lebih efektif dan lebih baik,” tutup Firlie Ganinduto.(*)