Momentum Koreksi, Komut Grahasarana Borong Lagi Saham GEMA Rp264 Per Lembar
EmitenNews.com—Komisaris Utama PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA), Pulung Peranginangin, kembali melakukan pembelian saham perseroan saat harganya berada dalam tren penurunan.
Seperti diketahui bahwa saham GEMA dalam beberapa waktu belakangan ini dalam fase koreksi. Pada 1 Juli 2022 saham gema masih dilevel Rp350 per saham dan pada penutupan perdagangan kemarin saham GEMA di tutup pada level Rp280 per saham atau telah merosot 70 poin setara 20 persen lebih.
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (25/10), disebutkan Pulung membeli saham GEMA sebanyak 2.900 lembar di harga Rp264. "Transaksi tersebut dilakukan pada 21 Oktober 2022 dengan tujuan investasi dan status kepemilikannya langsung," ungkap Corporate Secretary PT Gema Grahasarana Tbk, Ferlina Sutandi.
Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Pulung bertambah menjadi 1.682.100 lembar atau sekitar 0,10513%, dari sebelumnya 1.679.200 (0,10495%). Berdasarkan data Ipotnews, saat ini pemegang saham terbesar GEMA adalah PT Virucci Indogriya Sarana yang menguasai 1,19 miliar saham atau 74,74%.
Sebelumnya, Pulung Peranginangin juga telah melakukan aksi beli saham perseroan sebanyak 14.600 lembar di saat harganya berbalik menuju tren terkoreksi. Berdasarkan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/10), Pulung Peranginangin melakukan pembelian sebanyak 14.600 saham tersebut pada 10 Oktober 2022.
Koleksi saham dengan status kepemilikan langsung ini dibeli pada harga Rp306 per lembar. Pasca pembelian saham ini, kepemilikan Pulungan di GEMA menjadi sebanyak 1.679.200 saham atau setara dengan 0,1 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Related News
Biayai Ekspansi, Dian (DSSA) Jajakan Surat Utang Rp1,5 Triliun
Laba Merosot 14 Persen, CPRO Maret 2024 Akumulasi Rugi Rp3,23 Triliun
Lego 1,35 Miliar Saham SILO, LPKR Raup Dana Taktis Rp3,85 Triliun
Laba Surplus 18 Persen, Buana (BULL) Maret 2024 Defisit USD263 Juta
Penjualan Susut, Innocycle (INOV) Maret 2024 Tekor 221 Persen
Rugi Bengkak 875 Persen, Atlas (ARII) Maret 2024 Defisit USD132 Juta