Reksa dana indeks itu mengikuti indeks MSCI Indonesia Value yang berisi value stock. Value stock adalah saham perusahaan yang harga sahamnya di pasar yang masih lebih murah dibanding nilai intrinsik perusahaannya. 

 

"Penurunan harga saham cenderung lebih cepat dibanding penurunan kinerja emiten penerbit saham, dan value stock memiliki peluang untuk tumbuh secara fundamental walaupun pasar sedang terkoreksi. Investasi pada value stocks diharapkan memiliki kinerja yang lebih konsisten dalam jangka panjang sehubungan dengan fundamental perusahaan yang baik dan potensi dividen yang akan diberikan oleh emiten-emiten value stock."

 

Dengan demikian, lanjutnya, investor tidak perlu bingung untuk memilih saham maupun sektor saham ketika pasar saham sedang bergejolak.

 

Karena karakter investasi yang unik itu,  Syailendra MSCI Indonesia Value Index diperkirakan mampu mencetak keuntungan (return) yang lebih baik dibanding IHSG. 

 

Pada rentang akhir 2022 hingga September 2023, return Syailendra MSCI Indonesia Value mencapai 11,3%,sedangkan IHSG hanya membukukan return 1,1%. Di dalam MSCI Indonesia Value tersebut, saat ini ada 12 value stock yang menjadi konstituen yaitu ADRO, ASII, BBNI, BBRI, BMRI, BRPT, INDF, INKP, TLKM, UNTR, UNVR, dan SMGR. 

 

Syailendra Capital adalah satu dari puluhan manajer investasi yang memasarkan reksa dananya melalui PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

 

Francisca Gerungan, Head of Fund Services Mirae Asset, mengatakan saran kepada investor untuk mendiversifikasi investasi pada reksa dana indeks tersebut terutama menghadapi gejolak  politik dan keamanan yang semakin panas, makroekonomi global menjelang akhir tahun, dan menghadapi tahun politik pada 2024. 

 

“Karena itu kami mengajak investor untuk dapat mendiversifikasi investasinya pada reksa dana indeks agar dapat mengikuti atau mirroring stabilitas dan keuntungan dari saham-saham di indeksnya,” ujar wanita yang akrab dipanggil Cika tersebut.