"Berdasarkan data-data penjualan di pasar domestik seperti di antaranya data angka penjualan mobil yang sudah kembali ke level sebelum pandemi, data penjualan retailers yang terus membaik dalam beberapa bulan terakhir, data penjualan semen domestik yang masih sedikit positif jika dibandingkan dengan tahun lalu, dan terakhir data penjualan dari sektor property yang juga mulai kembali ke level normal seperti sebelum pandemi. Mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia yang cukup kuat dan masih dalam jalur yang benar dalam fase recovery setelah pandemi", papar Agung.
Sementara itu Muhammad Hamzah selaku Chief Analyst Sahamology mengatakan kondisi ekonomi Indonesias saat ini akan mendorong IHSG lebih positif. IHSG butuh break di level 7.258. “Kesimpulan menurut pendapat pribadi saya level 7.258 harusnya dapat di-break pertengahan bulan ini, atau bahkan pekan ini. Karena di sini ada satu fibonacci time zone yang sudah mendekati,” ujarnya.
Sektor yang Dicermati
Dia pun memberikan analisanya atas beberapa sektor di pasar modal. Ada empat sektor yang saat ini leading dengan pertumbuhan signifikan sejak awal 2022 hingga kini yaitu energi 65,33%, industrial 27,95%, transportasi 20,41%, dan infrastruktur 10,21%.
Dia pun menggarisbawahi beberapa sektor menjadi tiga kategori. Yaitu sektor prioritas yang terdiri dari finansial, energi dan infrastruktur. Kemudian sektor yang cukup menarik yaitu industrial, non cyclicals, dan basic materials. Lalu sektor yang perlu dihindari antara lain, healthcare, properti, teknologi, transportasi dan cyclicals.
“Untuk sektor prioritas, finance masih cukup menarik, karena kita bicara market korelasi terhadap foreign flow. Foreign flow di IHSG lebih banyak bermain di sektor finance. Karena tadi juga di- mention bahwa 30% market cap Indonesia itu ada di finance. Jadi prioritasnya finance, karena finance masih cukup menarik. Ada energi yang pastinya bulan-bulan ini energi katalis pendorongnya kuat. Dan juga ada Infrastruktur, karena ada sentimen baru yaitu IKN,” ujarnya.
Dia pun merekomendasikan beberapa saham untuk dibeli. Yaitu di sektor finansial ada BBRI dengan target price (TP) di level 4.700 bahkan bisa menembus level 5.000. Selain itu BBCA dengan TP di level 8.600 bahkan bisa menembus 9.000.
Dari sektor basic materials ada BRPT dengan TP di level 925 dan bisa mencapai 1.065. Ada pula INKP dengan TP di level 9.900 dan bisa mencapai 10.900. Sementara di sektor energi ada MEDC dengan TP di level 1.100 dan bisa mencapai 1.320. Ada juga DOID dengan TP 490 hingga bisa menembus 645. Ada pula PGAS dengan TP di level 2.200 dan bisa menembus 2.370. Di sektor infrastruktur yaitu WIKA dengan TP 1.240 hingga 1.450. Juga PTPP dengan TP 1.150 hingga level 1.320.
Sementara itu Capital Market Practitioner Jani Yun dalam kesempatan tersebut mengatakan pihaknya menganalisa menggunakan Cacing Rotation Graph. Dia menganalisa beberapa sektor setidaknya sejak 25 Agustus 2022 lalu. Di mana sektor energi ada pada kuadran leading yang penaikan sahamnya dipimpin MEDC. Selanjutnya pada health sector karena cacingnya bullish walaupun masih improving dan dipimpin KLBF dan MIKA.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha