Orientasi Bisnis Perbankan, OJK Catat Bank Optimistis Ekonomi Stabil

Ilustrasi pelayanan perbankan. Dok. Bisnis.
EmitenNews.com - Industri perbankan optimistis perekonomian nasional stabil. Demikian hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan I tahun 2025. Survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melibatkan 96 bank itu, menunjukkan responden optimistis kinerja perbankan akan semakin baik.
Dalam keterangannya yang dikutip Selasa (4/3/2025), Pelaksana tugas Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi, mengungkapkan pada SBPO kali ini, OJK juga menghimpun informasi proyeksi atau outlook ekonomi global dan Indonesia tahun 2025.
Data yang ada menunjukkan, ekonomi global diperkirakan melambat seiring dengan tingginya tensi geopolitik dan dampak perang dagang atau trade war. Namun ekonomi Indonesia pada 2025 diramal tumbuh stabil.
Ismail Riyadi menyebutkan, proyeksi tersebut didorong penurunan suku bunga acuan, kebijakan ekonomi pemerintah yang pro growth, berakhirnya aksi wait and see oleh para investor untuk investasi kembali setelah tahun politik 2024. Juga inflasi yang diperkirakan masih terkendali.
Penting dicatat, responden dalam survei ini merupakan perbankan yang memiliki porsi aset mencapai 96,61 persen dari total aset bank umum berdasarkan data Desember 2024. Hasil survei mencatat Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada triwulan pertama 2025 yang tercatat sebesar 66 atau pada zona optimistis.
Bagusnya, keyakinan akan stabilitas perekonomian domestik menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada triwulan I-2025 juga berada pada level yang baik, yakni 53. Penyebabnya perkiraan bahwa kondisi ekonomi dalam negeri yang stabil dan prediksi suku bunga acuan Bank Indonesia yang cenderung menurun.
Satu hal, Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan masih akan tumbuh karena konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat. Hal itu sejalan dengan adanya Ramadan dan hari raya Idulfitri 2025, peningkatan upah minimum provinsi (UMP) 2025 serta stimulus ekonomi dari pemerintah.
Selain itu, OJK juga mencatat mayoritas responden meyakini risiko perbankan pada triwulan I-2025 masih terjaga. Diukur dari indeks persepsi risiko (IPR) sebesar 55 atau berada pada zona keyakinan bahwa risiko cukup terkendali.
Responden meyakini kualitas kredit tetap baik. Posisi devisa netto (PDN) pada level rendah dengan aset dan tagihan dalam valuta asing (valas) yang lebih besar dibandingkan kewajiban valas (long position). Rentabilitas masih akan meningkat seiring dengan kenaikan penyaluran kredit.
Risiko likuiditas juga diperkirakan masih stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. Ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada triwulan I-2025 juga optimistis dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 74. Keyakinan kenaikan pertumbuhan kredit pada triwulan I-2025 didorong oleh ekspektasi pertumbuhan ekonomi domestik yang terus berlanjut selama Lebaran. ***
Related News

Januari 2025, Kredit Perbankan Tumbuh 10,27 Persen Capai Rp7.782T

Elnusa Genjot Investasi, Dukung Ketahanan Energi Nasional

Investasi Masuk Bontang Capai Rp2,7 Triliun, Terbesar dari PMDN

Bali jadi Lokasi Apple Developer Academy ke Empat di Indonesia

Menko Airlangga-CEO Eramet Sepakati Susunan Roadmap Hilirisasi Nikel

Emiten Prajogo (TPIA) Bakal Bangun Pabrik CA-EDC di Cilegon