Pariwisata Bali Sedang tidak Baik-baik Saja, Gubernur Putuskan Ini

Salah satu kawasan wisata Bali. Dok. SINDOnews.
Banyaknya pemodal asing yang menguasai market vila dan homestay, tentunya berdampak pada tingkat okupansi hotel. Angka kunjungan wisatawan ke Bali, secara statistik memang menunjukkan kenaikan. Namun tingkat okupansi hotel ternyata tidak linier dengan peningkatan kunjungan tersebut.
Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati mengungkap empat penyebab okupansi hotel menurun. Pertama, banyak wisatawan menjadikan Bali sebagai hub. Namun tujuan wisata mereka adalah Gili Lombok, Labuan Bajo, dan destinasi beyond Bali lainnya.
Kedua, beberapa bulan terakhir sejak Pelabuhan Benoa diperbaiki, banyak kapal pesiar yang mampir di Bali. Kedatangan wisatawan tersebut memang tercatat. Tetapi, mereka tetap menginap di kapal, sehingga tidak menyumbangkan tingkat hunian hotel.
Ketiga, adanya vila-vila liar yang tumbuh di Bali. Lalu keempat, adanya kebijakan pemerintah pusat tentang efisiensi anggaran.
Kawasan yang paling terdampak adalah Nusa Dua di Kabupaten Badung. Penurunan okupansi sebesar 10 hingga 12 persen karena sangat tergantung dengan kegiatan mice. Namun kawasan Sanur di Denpasar dan Ubud di Gianyar, tercatat masih stabil. ***
Related News

Bangun Rumah Sakit, Sumbar Berencana Terbitkan Surat Utang Syariah

Sikat Tambang Ilegal, Presiden Targetkan 2026 Produksi Timah Pulih

Izinkan Warga Asing Pimpin BUMN, Lihatlah Target Presiden Prabowo

MK Perintahkan Pemerintah dan DPR Bentuk Lembaga Pengawas ASN

Perpres Ubah Sampah Jadi Energi Terbarukan, Uji Coba di 10 Kota Besar

FUTR Garap PLTS Raksasa 130 MW di Bali Bareng PLN dan Investor China