EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menguat hampir 3 persen menjadi 6.830. Penguatan itu, ditopang lonjakan mayoritas saham bluechip, terutama bank berkapitalisasi besar, dan sebagian kecil saham emiten konglomerasi. 

Apresiasi harga saham-saham bank itu, salah satunya dipicu rencana pelaksanaan buyback Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan menyusul Bank BNI (BBNI). Oleh sebab itu, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 18 Februari 2025, IHSG berpeluang menguji resistance level 6.900. 

Sentimen positif lain dari antisipasi pasar terhadap potensi pengumuman pembagian dividen final untuk tahun buku 2024. Umumnya, emiten mulai merilis jadwal pembagian dividen final di kisaran Maret-April 2025. Dividend yield, terutama saham-saham masuk kelompok high dividend menjadi lebih atraktif. 

Namun, data ekonomi kurang memuaskan. Realisasi pertumbuhan impor 4,68 persen yoy, dan ekspor minus 2,67 persen yoy edisi Januari 2025, jauh di bawah ekspektasi, bahkan melambat dibanding realisasi Desember 2024. 

Berdasar data dan fakta tersebut, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Bank Syariah Indonesia alias BSI (BRIS), Bank BRI (BBRI), Bank BNI (BBNI), Bank Central Asia (BBCA), dan Saratoga Investama (SRTG). (*)