Pasar Dalam Negeri Menjadi Raja, Lautan Luas (LTLS) Pede Pendapatan Naik 10 Persen

“Kami juga lihat arah investasi akan cenderung mengarah pada ekonomi berkembang yang lebih menarik di mana salah satunya Indonesia yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Sementara, pasar saham di dalam negeri tahun ini, kami perkirakan masih akan mencatatkan kinerja positif, namun dengan kecenderungan terbatas," jelas Nico.
Ia menambahkan, sektor industri dasar masuk dalam salah satu sektor prioritas Pilarmas sebagaimana dukungan pemerintah cukup kuat terutama dalam hal hilirisasi dan industrialisasi serta mengubah basis ekonomi dari komoditas menjadi produk yang bernilai tambah.
Seperti diketahui, Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan ada pada level cukup tinggi 4,5 - 5,3 persen pada 2023 dan 4,7 - 5,5 persen pada 2024.
Adapun inflasi akan kian terkendali dan diprakirakan turun dan kembali ke sasaran 3,0±1 persen pada 2023 dan 2,5±1 persen pada 2024.
Dari sektor riil, geliat sektor industri juga masih dapat berlanjut di 2023.
Kemenperin memproyeksi, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nasional sepanjang tahun 2022 mencapai 5,01 persen, dan pada 2023 ditargetkan sebesar 5,1-5,4 persen.
Related News

Komisaris WIDI Lego 15 Juta Saham di FCA, Alasannya Mengejutkan!

Asuransi Digital (YOII) Parkir Separuh Dana IPO di Deposito

Logisticsplus (LOPI) Ungkap Raih Kontrak dari Pertamina Rp150M

WIKA Gelar RUPSLB 6 Agustus, Agenda Ganti Pengurus!

BRI Menuju Bank Paling Menguntungkan di Asia Tenggara

Empat Petinggi Bank Jatim (BJTM) Borong Saham Dibawah, Sinyal Apa?