EmitenNews.com - Indeks saham di Asia sore ini Rabu (15/9) di tutup turun setelah data ekonomi Tiongkok keluar lebih rendah dari ekspektasi.


"Hal ini memperkuat kekhawatiran mengenai perlambatan laju pertumbuhan ekonomi global dan Tiongkok di tengah masih tingginya ketidakpastian atas pandemik virus Covid-19 dan prospek penarikan (tapering) paket stimulus moneter oleh bank sentral di negara-negara maju," ulas analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.


Rilis serangkaian data ekonomi bulan Agustus Tiongkok mempelihatkan dunia usaha bergulat dengan dampak dari kebijakan Lockdown lokal akibat penularan virus Covid-19 yang sporadis, gangguan pada rantai pasok serta tingginya harga bahan baku mentah.


Penjualan Ritel tumbuh 2.5% (Y/Y) di bulan Agustus, jauh lebih rendah dari estimasi pertumbuhan 7%. Pertumbuhan Industrial Production mencapai 5.3% (Y/Y), sedikit lebih rendah dari ekspektasi pertumbuhan 5.8%. Investasi Aset Tetap (Fixed Asset Investment) selama 8M2021 tumbuh 8.9% (Y/Y), sesuai dengan ekstimasi. Tingkat Pengangguran tidak berubah di 5.1%.


"Selain itu, investor juga masih fokus pada jadwal penarikan (tapering) oleh bank sentral AS (Federal Reserve atau the Fed). Data inflasi (CPI) AS semalam keluar lebih rendah dari ekspektasi dan naik dengan laju paling lambat selama 6 bulan terakhir, indikasi bahwa tekanan inflasi mungkin sudah mencapai puncaknya sesuai dengan apa yang selama ini di tegaskan oleh ketua the Fed Jerome Powell," tambah Dustin.


Laju inflasi yang lebih rendah mengurangi tekanan atas the Fed untuk segera mengurangi nilai program pembelian obligasi (Quantitative Easing).


Dari dalam negari, investor mencerna rilis data Neraca Perdagangan bulan Agustus Indonesia di mana Ekspor melonjak 64.1% (Y/Y) atau dua kali lipat dari kenaikan 29.27% (Y/Y) di bulan Juli. Impor juga naik dengan laju yang lebih cepat, 55.26% (Y/Y) dari pertumbuhan 44.38% (Y/Y) di bulan Juli. Neraca Perdagangan mencatatkan surplus yang lebih tebal, USD4.74 miliar dibanding USD2.6 miliar pada bulan Juli.


Statistik
IHSG: 6,110.23 | -18.87 poin |(-0.31%)
Volume (Shares) : 26.0 Billion
Total Value (IDR) : 11.6 Trillion
Market Cap (IDR) : 7,482.3 Trillion
Foreign Net BUY (RG): IDR 363.1 Billion
Saham naik : 256
Saham turun : 255


Sektor Penekan Indeks:
Perindustrian : -9.30 poin
Barang Baku : -8.65 poin
Keuangan : -8.60 poin


Top Gainers:
SLIS : 5,200| +700| +15.56%
FISH : 9,575| +350| +3.79%
HRUM : 5,475| +325| +6.31%
JECC : 6,950| +275| +4.12%
SMMA : 10,250| +275| +2.76%


Top Losers:
GGRM : 32,000| -500| -1.54%
INKP : 7,525| -350| -4.44%
SILO : 8,625| -350| -3.90%
UNIC : 8,900| -300| -3.26%
NFCX : 10,925| -275| -2.46%.(fj)