EmitenNews.com - DJIA menguat tipis +0,09% pada hari Jumat (18/10), diikuti oleh S&P 500 (+0,40%) dan Nasdaq (+0,63%). Wall Street melanjutkan tren kenaikannya, didukung oleh respon investor terhadap beberapa rilis laba 3Q24 yang positif dan data real estate dari Sep-2024.


Pembangunan perumahan pada Sep-2024 mencapai 1,35 juta unit, sesuai dengan estimasi konsensus. Sementara itu, izin bangunan awal untuk periode yang sama berjumlah 1,43 juta unit, sedikit di bawah perkiraan konsensus sebesar 1,46 juta unit.


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Suku Bunga Pinjaman Utama Tiongkok 1T & 5T Okt-2024; 2) PPI Jerman Sep-2024; 3) Pidato The Fed AS.


Bank Indonesia melaporkan neto arus keluar asing sebesar Rp1,09 triliun berdasarkan transaksi pada 14–17 Oktober 2024, yang terdiri dari net beli di pasar saham sebesar Rp930 miliar, net beli di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp3,30 triliun, dan net jual di Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SBBI) sebesar Rp5,31 triliun.


MNC Sekuritas mencatat tekanan jual asing menurun dibandingkan dengan transaksi pada 7–10 Oktober 2024 yang mencapai Rp2,84 triliun. "Kami menilai perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh arus masuk ke pasar saham, meskipun arus masuk ke pasar SBN menyusut dan arus keluar dari pasar SBBI masih terus berlanjut," demikian analis MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya hari ini.


Mereka melihat arus masuk saham didorong oleh antisipasi pasar terhadap kejelasan paket stimulus Tiongkok dan respons transisi pemerintahan baru. Secara year-to-date, pasar saham mencatat neto arus masuk sebesar Rp44,52 triliun.


IHSG menguat +0,32% ke level 7.760,06 pada perdagangan Jumat (18/10) yang diikuti aksi beli bersih asing sebesar Rp287,06 miliar. Mayoritas sektor mencatatkan penguatan sehingga mendorong penguatan indeks, dipimpin oleh sektor properti dan real estate (+1,51%) dan sektor non-siklis (+1,36%).


Di sisi lain, sektor yang mengalami pelemahan dipimpin oleh sektor kesehatan (-1,74%), diikuti oleh sektor energi (-0,67%). Indeks menguat sejalan dengan bursa saham Asia lainnya yang juga ditutup menguat. Hal ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melambat menjadi +4,6% YoY pada 3Q24 (vs +4,7% YoY pada 2Q24), sehingga meningkatkan ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter yang lebih dovish dan stimulus tambahan dari Tiongkok.


"Selain itu, pelantikan pemerintahan baru juga menjadi katalis positif bagi indeks," tambah MNCS. Nilai tukar Rupiah ditutup menguat pada level Rp15.465/USD.


MNCS memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran harga 7.695-7.810. Rekomendasi hari ini: AMRT, ASRI, BBCA, PTPP.(*)