EmitenNews - IHSG ditutup melemah signifikan 1.54% di level 6156.14 pada 24 Maret 2021. Jika bertahan di atas support critical level 6150, IHSG berpeluang mencatatkan technical rebound ke kisaran pivot-resistance 6200-6250 pada perdagangan Kamis (25/3) ini.


Potensi technical rebound tersebut salah satunya didasari pertimbangan terbentuknya pola three black crows yang umumnya diikuti satu white marubozu candle. "Namun demikian, potensi technical rebound tersebut dibayangi oleh potensi berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah, sejalan dengan tingginya ekspektasi akselerasi pemulihan ekonomi di AS," kata analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.


Di sisi lain, Kementerian Keuangan RI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada rentang -1% hingga -0.1% yoy di Q1-2021, dan diperkirakan membaik di Q2-2021 menjadi 7% yoy. Dari eksternal, data indeks manufaktur Jerman, Inggris dan AS bulan Maret 2021 yang diperkirakan meningkat dapat meredam sentimen-sentimen negatif bagi IHSG.


Terkait dengan itu Valdy menyarankan pelaku pasar untuk mencermati saham-saham manufaktur seperti SMGR, ICBP, INDF dan SRIL pada perdagangan Kamis, di samping saham lain seperti ERAA, TOWR dan TLKM.


Studi teknikal Binaartha, berdasarkan rasio fibonacci, support-resistance berada pada kisaran 6081.11 dan 6254.33. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.


"Sementara itu, stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif. Di sisi lain terlihat pola three black crows candlestick pattern, yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG," kata analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama.


Adapun saham-saham yang direkomendasikan untuk dipertimbangkan investor adalah:


BEST, daily (155) (RoE: -3.31%; PER: -10.58x; EPS: -14.93; PBV: 0.35x; Beta: 1.8): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 152 – 155, dengan target harga secara bertahap di level 163, 198 dan 234. Support: 148 & 136.


BNGA, daily (1080) (RoE: 4.90%; PER: 13.55x; EPS: 80.82; PBV: 0.66x; Beta: 1.94): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 1070 – 1080, dengan target harga secara bertahap di level 1135, 1170, 1200 and 1325. Support: 1020.


CTRA, daily (1110) (RoE: 1.83%; PER: 66.41x; EPS: 16.64; PBV: 1.21x; Beta: 2.08): Terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi” pada area 1060 – 1110, dengan target harga secara bertahap di level prices 1130, 1255 dan 1375. Support: 1040.


PWON, daily (545) (RoE: 4.61%; PER: 33.11x; EPS: 16.61; PBV: 1.52x; Beta: 1.7): Pergerakan harga saham menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasii” pada level 535 – 545, dengan target harga secara bertahap di 560, 580 dan 665. Support: 535 & 498.


TOWR, daily (1100) (RoE: 24.95%; PER: 22.05x; EPS: 49.89; PBV: 5.50x; Beta: 0.79): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 1080 - 1100, dengan target harga secara bertahap di level 1140, 1250 dan 1360. Support: 1055 & 1030.


UNVR, daily (6575) (RoE: 145.09%; PER: 35.10x; EPS: 188.02; PBV: 51.00x; Beta: 0.42): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 6500 – 6600, dengan target harga secara bertahap di level 6800, 7200, 7725, 8950 dan 10175. Support: 6500 & 6200.(*)