Pelemahan Saham Teknologi di Wall Street, Berhembus ke Bursa Asia
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (6/4) dibuka turun mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street.
Semalam indeks saham Wall Street tertekan oleh pelemahan pada saham-saham di sektor Teknologi dan saham pertumbuhan (growth stocks). Indeks NASDAQ anjlok 2.26%, terparah sejak 7 Maret.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) lompat 13.1 bps menjadi 2.54%, tertinggi sejak Mei 2019 sementara yield surat utang Pemerinath AS bertenor 2 tahun naik 7.2 bps menjadi 2.5%. Sehingga selisih imbal hasil (yield spread) antara surat utang Pemerintah AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun menjadi 4 bps setelah berada di teritori negatif minggu lalu.
"Fokus perhatian investor tertuju pada komentar hawkish (tegas) dari sejumlah pejabat penting mengenai kemungkinan pengetatan kebijakan moneter yang agresif oleh bank sentral AS, the Fed untuk mengalahkan inflasi," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Gubernur Federal Reserve Lael Brainard mengatakan dirinya mengharapkan kombinasi antara kenaikan suku bunga dan pengurangan secara cepat Neraca bank sentral untuk membawa kebijakan moneter ke posisis netral. Sementara Presiden Federal Reserve Bank San Fransisco, Mary Daly, merujuk pertemuan kebijakan berikutnya yang dijadwalkan berlangsung 3–4 Mei sebagai awal perampingan neraca bank sentral.
"Investor menilai pengetatan kebijakan moneter yang agresif akan memperbesar probabilitas terjadinya resesi ekonomi," sambung Dustin.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah bergerak turun karena kekhawatiran jumlah kasus baru Covid-19 akan memperlambat permintaan berhasil diimbangi oleh kekhawatiran mengenai pasokan minyak setelah AS dan Eropa berencana menjatuhkan sanksi baru atas Rusia sebagai respon dari tuduhan kejahatan perang di Ukrania.
Untuk perdagangan hari ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG akan berada di kisaran 7.120-7.160. Saham yang direkomendasikan adalah sebagai berikut.
JPFA
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 1680
Target Price 1 : 1735
Target Price 2 : 1765
Stop Loss : 1625
UNTR
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 27100-27125
Target Price 1 : 28700
Target Price 2 : 29375
Stop Loss : 25500
AYLS
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 358
Target Price 1 : 386
Target Price 2 : 400
Stop Loss : 330.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha