Pemerintah Setujui Early Redemption ST010T4 Senilai Rp69,6 Miliar
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil Early Redemption Sukuk Tabungan seri ST010T4 senilai Rp69,6 miliar
EmitenNews.com - Setelah periode pengajuan Early Redemption pada tanggal 26 Mei sampai dengan 3 Juni 2025, Rabu (4/6) kemarin, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil Early Redemption Sukuk Tabungan seri ST010T4.
Total Volume Early Redemption yang disetujui adalah sebesar Rp69.656.000.000. Nilai Pokok ST010T4 setelah Early Redemption kini menjadi sebesar Rp3.230.344.000.000.
Tanggal setelmen early redemption adalah pada tanggal 10 Juni 2025. Untuk diketahui tanggal jatuh temponya sukuk tabungan seri ST010T4 adalah pada 10 Juni 2027.
Berdasarkan catatan DJPPR Kementerian Keuangan jumlah investor yang memanfaatkan fasilitas Early Redemption sebanyak 650 investor melalui 20 Mitra Distribusi.
Profil investor yang memanfaatkan Early Redemption ST010T4 berdasarkan wilayah, jumlah investor yang mengajukan Early Redemption terbanyak berasal dari wilayah Indonesia Barat (selain DKI Jakarta) sebesar 65,69% dari total jumlah yang mengajukan. Diikuti wilayah DKI Jakarta sebesar 24,92% dan wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur sebesar 9,39%.
Berdasarkan profesi, jumlah investor yang memanfaatkan fasilitas Early Redemption terbanyak adalah Pegawai Swasta sebesar 33,69%, diikuti oleh Pelajar/Mahasiswa sebesar 19,23% dari total investor yang mengajukan Early Redemption.
Untuk investor yang termasuk kategori Wiraswasta, Ibu Rumah Tangga, Pensiunan, ASN/TNI/POLRI, Profesional, dan Pegawai Otoritas/Lembaga/BUMN/BUMD secara total mencapai 36,47%, sedangkan 10,61% sisanya termasuk dalam kategori Lainnya.(*)
Related News
Terkendala Aplikasi Klik SPHP, Penyaluran Beras Bulog di Bawah Target
Dukung Hilirisasi, Pemerintah Terapkan Bea Keluar Emas Mulai Besok
Likuiditas Perekonomian pada November Tumbuh 8,3 Persen
Harga Emas Antam Hari ini Tembus Rp2,5 Juta per Gram
Masih Males Utang, Pelaku Usaha Pilih Biayai dari Kantong Sendiri
BI Sudah Belanjakan Rp327,45T untuk SBN Hingga 16 Desember 2025





