Berdasarkan kalkulasi perseroan, dari 84 unit bus yang telah beroperasi, dengan rata-rata jarak tempuh 210 km per hari selama 36 bulan, bus-bus ini telah berhasil menghemat sekitar 9.200 ton CO2, yang setara dengan penanaman sekitar 420.000 pohon. 

Selain itu, penggunaan bus listrik VKTR telah menghemat sekitar 3,4 juta liter bahan bakar fosil, mendukung upaya global dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memerangi perubahan iklim. 

Perseroan akan terus berfokus pada strategi pertumbuhan berkelanjutan di tahun 2025, dengan prioritas utama pada peningkatan penjualan dan pemasaran untuk memperluas pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia.

VKTR juga akan mengoptimalkan manajemen keuangan untuk mendukung pengoperasian fasilitas perakitan CKD yang lebih besar dan meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan yang terus berkembang, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa penguatan kehadiran Perseroan di sektor KLBB Indonesia bukan hanya langkah bisnis, tetapi juga bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan solusi berkelanjutan. Dengan tetap agile dan responsif terhadap perubahan, kami siap tumbuh bersama pasar yang terus berkembang, seiring dengan arah diversifikasi produk dimasa depan.” Ujar Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama VKTR.