EmitenNews.com - Penerbangan internasional di Bandar Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat mampu memacu pertumbuhan ekonomi. Itu yang otomatis dicapai melalui peningkatan konektivitas serta kemudahan mobilitas barang dan penumpang. Penerbangan Pontianak-Kuching dan Kuala Lumpur, Malaysia, dengan maskapai AirAsia membuka peluang lebih luas bagi pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi di Kalbar.

Dalam keterangannya yang dikutip Ahad (14/9/2025), Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengemukakan, pembukaan jalur penerbangan Pontianak-Kuching akan membuka peluang lebih luas bagi pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi di Kalimantan Barat.

Kerja sama strategis itu juga dinilai penting untuk mempererat hubungan antarwilayah perbatasan.

Kalimantan Barat memiliki potensi unggulan yang siap dikembangkan, mulai dari destinasi wisata, warisan budaya Dayak, Melayu, dan Tionghoa, hingga inovasi pelayanan digital yang mendukung kenyamanan wisatawan.

"Dengan dukungan pemerintah, kita optimistis kerja sama ini akan memperkuat identitas bangsa sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif,” ujar Gubernur Ria Norsan.

Dalam penilaian Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi penerbangan internasional di Bandara Supadio mampu memacu pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat,  melalui peningkatan konektivitas serta kemudahan mobilitas barang dan penumpang.

"Layanan penerbangan internasional di Bandara Internasional Supadio, Kalimantan Barat akan meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut," kata Menhub Dudy Purwagandhi, di Jakarta, Sabtu (13/9/2025).

Bandara Internasional Supadio secara resmi melayani penerbangan internasional perdana pada Jumat (12/9/2025). Penerbangan Air Asia rute Kuching, Malaysia dengan Pontianak, Kalbar, Indonesia menjadi penerbangan internasional perdana di bandara itu.

Menarik dicatat, penerbangan perdana itu, Air Asia mengangkut 166 penumpang. Salah satunya Menteri Pengangkutan Sarawak Malaysia Dato Sri Lee Kim Shin. 

Frekuensi penerbangan AirAsia rute Kuching-Pontianak atau sebaliknya dijadwalkan dua kali dalam sehari.

Untuk frekuensi penerbangan AirAsia rute Kuala Lumpur-Pontianak atau sebaliknya dijadwalkan empat kali dalam seminggu, yakni Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.

“Pontianak menjadi pintu masuk ke daerah-daerah strategis di wilayah Kalimantan Barat. Saya sangat berharap perekonomian dan pariwisata di kawasan ini dapat meningkat dengan adanya penerbangan yang melayani rute internasional,” ujar Menhub Dudy Purwagandhi.

Menurut Menhub, konektivitas antara wilayah Pontianak dengan Malaysia itu, semakin kuat berkat adanya penerbangan internasional di Bandara Internasional Supadio.

"Semoga maskapai dan rute penerbangan dapat bertambah, sehingga akan memperluas peluang perdagangan dan investasi serta mempermudah pergerakan orang dan barang menuju pusat pertumbuhan ekonomi dunia,” ucapnya.

Satu hal lagi, Menhub Dudy juga mengapresiasi PT Angkasa Pura Indonesia yang telah mempersiapkan sarana dan prasarana dengan baik untuk mendukung operasional penerbangan internasional di Bandara Internasional Supadio.

Seluruh pemangku kepentingan di bandara, seperti pihak Imigrasi, Bea Cukai, Kekarantinaan, hingga petugas keamanan agar senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada para penumpang.

“Kepada maskapai yang beroperasi, saya berpesan agar selalu memprioritaskan keselamatan dan keamanan dalam setiap penerbangan. Ini penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh penumpang,” katanya.