EmitenNews.com - Sekjen Indonesian E-Commerce Association (idEA) Budi Primawan mengungkapkan pesatnya pertumbuhan niaga-el di Indonesia. Vice President Government Affairs Lazada Indonesia ini menyebut pada 2025, jumlah pengguna niaga-el di Indonesia diproyeksikan mencapai 73,06 juta.

"Angka ini diperkirakan tumbuh sebesar 11 persen dari tahun sebelumnya," paparnya pada gelar wicara (talkshow) dan lokakarya bertajuk “TERANG: Membangun Transparansi dan Kepercayaan antara Pelaku Usaha dan Konsumen” di Auditorium Kemendag, Jakarta, Kamis (11/9).

Acara yang digelar Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) Kementerian Perdagangan ini merupakan upaya mewujudkan ekosistem perdagangan yang sehat, adil, dan berintegritas. "Selain itu mendorong partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perdagangan digital," jelas Dirjen PKTN Moga Simatupang.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pelaku usaha dalam bekomunikasi secara etis dan membangun hubungan berbasis kepercayaan dengan konsumen, sehingga daya saing UMKM meningkat dan konsumen Indonesia kian berdaya.

Selain Budi Primawan, turut menjadi narasumber dalam sesi gelar wicara yaitu Direktur Pemberdayaan Konsumen Endang Mulyadi, pendiri Erigo dan Erspo; Muhammad Sadad, serta Pendiri Napocut Zada Amanda. Sementara kreator konten Ibob Tarigan menjadi narasumber dalam sesi lokakarya.

Dalam sambutannya Moga menegaskan perlunya pelaku UMKM memaksimalkan potensi digital, tidak hanya untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga untuk menyampaikan informasi secara transparan, sehingga memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada konsumen.

Kemendag, lanjut Moga, berkomitmen memperkuat regulasi yang mendukung transparansi, menyediakan saluran pengaduan konsumen yang efektif, serta mendorong kemitraan lintas sektor untuk menjaga keseimbangan antara perlindungan konsumen dan kepentingan pelaku usaha.

Guna mewujudkan ekosistem perdagangan yang sehat dan berkelanjutan, Kemendag juga terus meningkatkan literasi konsumen dan kapasitas pelaku usaha agar mampu beradaptasi dengan perdagangan digital.

Endang Mulyadi menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk membekali pelaku usaha menyampaikan informasi yang jelas tentang produk dan layanannya, serta pemahaman cara menangani keluhan konsumen secara konstruktif. Ia menilai pembekalan semacam ini penting untuk menciptakan hubungan yang lebih sehat antara pelaku usaha dan konsumen.

Untuk mendukung upaya tersebut Budi Primawan menegaskan komitmen perusahaannya untuk menjaga kepercayaan konsumen. Ia mendorong pelaku usaha agar berjualan secara jujur, bertanggung jawab, dan mengutamakan kualitas, sekaligus memanfaatkan platform niaga-el secara bijak.

“Lazada hadir untuk memberikan layanan yang responsif. Dengan begitu, kepentingan pelaku usaha dan konsumen dapat dijembatani secara seimbang,”ungkap Budi.

Pemilik Aulia Moslem Boutique Auliana Soemardi menyatakan bahwa kegiatan hari ini sangat penting untuk membangun kepercayaan antara pelaku usaha dan konsumen. Ia menambahkan, edukasi yang diberikan dapat diterapkan dalam pengelolaan bisnis yang lebih sehat.

Auliana juga berharap Kementerian Perdagangan terus memfasilitasi UMKM, sehingga para pelaku usaha tidak hanya berkembang di tingkat nasional, tetapi juga mampu menembus pasar global.Acara ini dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari pelaku usaha, mahasiswa, dan masyarakat.(*)