EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (18/5) dibuka menguat mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street.


Semalam indeks saham utama di Wall Street berakhir naik tajam didorong oleh saham Apple, Tesla dan saham-saham perusahaan raksasa Teknologi lainnya.


Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik 11 bps menjadi 2.99% karena investor mencerna rilis data ekonomi AS yang keluar solid serta komentar dari ketua bank sentral AS (Federal Reserve) pada sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Wall Street Journal.


Penjualan Ritel di AS tumbuh 0.9% m/m di bulan April menyusul pertumbuhan 1.4% m/m pada bulan Maret dan sejalan dengan ekspektasi pasar.


"Konsumen tampak tidak gentar oleh tekanan inflasi karena penjualan ritel sudah mencatatkan pertumbuhan positif selama empat bulan beruntun sehingga meredakan kekhawatiran mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi," ulas analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.


Data Industrial Production AS untuk bulan April tumbuh 1.1% m/m atau dua kali lipat dari estimasi pasar dan menandakan pertumbuhan 0.8% atau lebih selama 4 bulan beruntun. Tingkat Utilisasi Kapasitas (Capacity Utilization Rate) mencapai 78.99%, tetinggi sejak Desember 2018.


Dustin menilai kinerja yang solid dari sejumlah komponen dalam ekonomi AS ini memberi ruang yang lebih luas bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan dan memperketat kebijakan moneter tanpa harus khawatir akan mengganggu pertumbuhan.


Ketua Federal Reserve Jerome Powell menekankan kebulatan tekad Federal Reserve dalam terus menaikkan suku bunga acuan sampai ada bukti kuat bahwa laju inflasi mulai turun secara bertahap.


Federal Reserve telah menaikkan kisaran suku bunga acuan Federal Fund Rate (FFR) menjadi 0.75% -1% tahun ini dan berencana menaikkan lagi suku bunga FFR sebesar 50 bps pada masing-masing 2 pertemuan kebijakan yang akan datang di bulan Juni dan Juli.


Pagi ini, investor di Asia mencerna rilis perhitungan awal (Preliminary) data pertumbuhan ekonomi (PDB) 1Q22 Jepang. Di tengah gelombang penularan varian Omicron, perang di Ukrania dan lonjakan harga komoditas dunia. Ekonomi Jepang mengalami kontraksi 1.0% di 1Q22, meski lebih baik dari ekspektasi pasar yang kontraksi 1.8%. Kontraksi di 1Q22 ini bertolak belakang dengan pertumbuhan 3.8% yang tercatat di 4Q21.


Phillip Sekuritas memprediksi pada perdagangan di BEI hari ini IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.575-6.705. Saham yang diunggulkan adalah sebagai berikut.


DOID
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 560-570
Target Price 1 : 645
Target Price 2 : 705
Stop Loss : 475


INCO
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 7275
Target Price 1 : 8025
Target Price 2 : 8450
Stop Loss : 6600


MPMX
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1240-1245
Target Price 1 : 1340
Target Price 2 : 1380
Stop Loss : 1150


PKPK
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 176
Target Price 1 : 194
Target Price 2 : 205
Stop Loss : 158