EmitenNews.com—Penjualan kendaraan listrik (EV) roda empat (4W) akan meningkat hingga 5% dari total penjualan mobil Indonesia pada tahun 2023 (2022: 2%), dengan potensi kenaikan dari insentif pemerintah, kata Fitch Ratings. Penjualan kendaraan 4W kemungkinan akan tetap stabil pada tahun 2023, tetapi pertumbuhan mungkin terbatas di tengah kenaikan harga.

 

Permintaan mobil yang stabil pada tahun 2023 akan didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang mendasari, pasar yang kurang ditembus, dan berkurangnya kekurangan chip semikonduktor. Penjualan mobil lokal pulih menjadi satu juta unit pada tahun 2022 (2021: 887.202 unit) karena permintaan mobil fundamental yang kuat. Namun, pertumbuhan penjualan yang cepat mungkin terbatas, karena sekitar 70% penjualan kendaraan di Indonesia dilakukan secara kredit, dan kenaikan suku bunga mengakibatkan biaya pinjaman yang lebih tinggi. Pembelian mobil diskresioner berisiko tertunda karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi.

 

Fitch memproyeksikan penjualan EV Indonesia melebihi 50.000 unit pada 2023. Hal ini akan didorong oleh peningkatan keterjangkauan EV melalui pengenalan model baru dengan harga lebih rendah dan potensi tambahan insentif pemerintah. Penjualan EV 4W melonjak menjadi lebih dari 20.000 unit pada tahun 2022 – volume enam kali lipat pada tahun 2021 – karena opsi yang lebih terjangkau, seperti Wuling Air EV dan Suzuki Ertiga Hybrid, memasuki pasar. Sementara itu, pemerintah sedang merumuskan skema insentif untuk pembelian EV dan mempertimbangkan pemotongan pajak pertambahan nilai atas penjualan EV menjadi 1%, dari 11%.

 

Kami mengharapkan target adopsi EV pemerintah yang ambisius dan pengembangan rantai nilai EV domestik untuk memfasilitasi transisi jangka panjang. Namun demikian, harga EV yang tinggi, infrastruktur pengisian daya yang kurang berkembang, dan kerangka peraturan dan insentif yang baru lahir menghadirkan tantangan untuk adopsi yang meluas. Sebagian besar produk EV di Indonesia masih dihargai di atas Rp500 juta, padahal 80% mobil penumpang domestik yang terjual pada 2022 di bawah Rp300 juta.

 

Berkaca pada tahun 2022. Berdasarkan laporan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik di Indonesia sebanyak 15.437 unit sepanjang 2022. Jumlahnya melesat 383,46% dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 3.193 unit.

 

Secara rinci, jumlah mobil listrik berbasis baterai (BEV) yang terjual di dalam negeri sebanyak 10.327 unit pada 2022. Jumlah itu meroket 1.407,59% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya 685 unit. Sebanyak 5.100 mobil listrik yang terjual berjenis hybrid. 

 

Jumlahnya juga meningkat 106,23% dibandingkan pada 2021 yang sebanyak 2.473 unit. Kemudian, hanya 10 mobil listrik berbasis plug-in hybrid yang terjual sepanjang tahun lalu. Jumlahnya menurun 71,43% dibandingkan pada 2021 yang sebanyak 35 unit.