Presiden Resmikan Terminal Kijing di Kalbar, Menteri BUMN Ungkap Nilai Strategisnya
Presiden Resmikan Terminal Kijing, Pontianak, Kalimantan Barat. dok. Presiden.go.id.
EmitenNews.com - Daya saing pelabuhan di Indonesia sebagai jalur strategis perdagangan di Asia Tenggara, serta internasional, terus bertambah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pelabuhan Terminal Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022). Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan proyek tersebut memiliki nilai strategis bagi pemerataan hingga akselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional.
Dalam keterangannya, Selasa (9/8/2022), Menteri BUMN Erick Thohir berharap pelabuhan tersebut akan memperkuat ekosistem industri. Kemudian dapat menambah daya saing pelabuhan-pelabuhan Indonesia sebagai jalur strategis perdagangan di Asia Tenggara serta internasional.
"Ada nilai strategis bagi pemerataan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional melalui pembangunan pelabuhan,” kata Erick Thohir.
Menteri BUMN menjelaskan pelabuhan terminal tersebut akan mendukung hilirisasi untuk memaksimalkan ekspor dengan cara-cara baru dan juga percepatan ekonomi. Tidak hanya itu, dia optimistis terminal itu kapasitasnya akan meningkat dan membuat daya saing semakin kuat.
“Pelabuhan Terminal Kijing yang kapasitasnya akan meningkat ini, membuat daya saing kita nantinya makin kuat, serta memantapkan rantai ekosistem industri pelabuhan, sehingga makin terkoneksi dan mendukung hilirisasi industri," katanya.
Pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing, salah satunya melalui pendanaan mandiri dari anggaran BUMN hasil kolaborasi antara Pelindo dan WIKA. Tujuannya adalah mempercepat kapasitas Pelindo menjadi operator pelabuhan bertaraf internasional. Diharapkan, Pelindo dapat menghubungkan belasan ribu pulau Nusantara, membawa arus pertumbuhan perekonomian, dan menaikkan daya saing Indonesia. Saat ini, Indonesia masih dianggap sebagai negara dengan biaya logistik tertinggi.
"Keberadaan pelabuhan Terminal Kijing ini harus dimanfaatkan secara optimal sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Kalimantan Barat yang memiliki potensi crude palm oil, bauksit, dan sumber alam lainnya melalui efisiensi jalur distribusi dari kawasan industri menuju lokasi bongkar muat barang. Hal ini bertujuan menekan biaya logistik agar lebih ekonomis," jelasnya.
Pelabuhan Terminal Kijing merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan dengan kapasitas hingga 1,95 juta TEUs container dan 28 juta ton barang. Meski saat ini baru digunakan untuk 500 ribu TEUs kontainer dan 8 juta ton, namun kapasitas itu memiliki nilai strategis bagi pemerataan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional.
Kontribusi yang disediakan pelabuhan tersebut juga memperkokoh posisi Pelindo sebagai operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total arus peti kemas atau throughput mencapai 16,7 juta TEUs. ***
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah