Produksi Nikel Vale Indonesia (INCO) Anjlok 13 Persen Jadi 48,373 MT, Ini Pemicunya
EmitenNews.com - PT Vale Indonesia (INCO) sepanjang sembilan pertama tahun ini mencatat produksi nikel dalam matte 48.373 metrik ton (MT). Turun 13 persen dari periode sama tahun lalu 55.792 metrik ton. Koreksi itu, aktivitas pemeliharaan selama kuartal pertama 2021.
”Kami akan mengoptimalkan produksi sesuai rencana pada sisa tahun 2021, sekaligus menerapkan standar protokol kesehatan, dan keselamatan kerja tinggi pada operasi,” tutur Cut Fika Lutfi, Approver Vale Indonesia, Rabu (20/10) kami,” tulis perseroan.
Sepanjang kuartal III-2021, perseroan sukses memproduksi 18.127 metrik ton nikel dalam matte. Melesat 20 persen dibanding kuartal II-2021 15.048 MT. Namun, produksi nikel dalam matte turun 6,9 persen dibandingkan kuartal III-2020 sebesar 19.477 metrik ton.
Paruh pertama 2021, perseroan membukukan pendapatan USD414,94 juta. Naik 15,14 persen dari periode sama tahun lalu USD360,37. Beban pokok pendapatan naik menjadi USD329,13 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 319,80 juta. Laba bruto melesat 111,4 persen menjadi USD85,80 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD40,57 juta.
Sukses menekan beban usaha menjadi USD2,05 juta dari USD3,34 juta. Pendapatan lain-lain turun menjadi USD1,97 juta, dari periode sama tahun sebelumnya USD6,35 juta. Beban lain-lain naik menjadi USD5,25 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD4,93 juta. Laba usaha naik 108,1 persen menjadi USD80,46 juta dari periode sama tahun lalu USD38,65 juta.
Laba periode berjalan dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 10,65 persen menjadi USD58,78 juta, dari periode sama tahun lalu USD53,12 juta. Total liabilitas turun dari USD294,27 juta pada Desember 2020 menjadi USD290,53 juta hingga Juni 2021. Total ekuitas naik menajdi USD2,04 miliar dari Desember 2020 sejumlah USD2,02 miliar. Kas dan setara kas USD426,53 juta dari periode Desember 2020 USD388,68 juta. (*)
Related News
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini
Bos GEMA Belum Berhenti Serok Saham, Ada Aksi Korporasi?
Pendapatan Drop 34,7 Persen, RONY Catat Laba Naik di Kuartal III
Emiten Otomotif TP Rachmat (ASLC) Pertahankan Target Pertumbuhan 2024
WTON Sebut Capai Target Kontrak Baru Hingga 81 Persen di Oktober 2024
Dian Swastatika (DSSA) Rilis Surat Utang Rp3,5T, Bunga 6,5-8,62 Persen