Raup Dana Rp142 Miliar, Multitrend Indo (BABY) Patok Penjualan Naik 17,7% Pasca IPO
EmitenNews.com -Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Multitrend Indo Tbk (BABY) langsung tancap gas pacu ekspansi bisnisnya dengan menambah gerai baru.
Selain itu, emiten pengelola jaringan retail mothercare ini juga menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 17,7% per tahun selama lima tahun mendatang. Saat ini perusahaan telah memiliki 128 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT Multitrend Indo Tbk, Jitin Singh Kapoor mengatakan, perusahaan berkomitmen menyediakan produk terbaik bagi konsumen di Indonesia.
“Di luar jaringan toko, distribusi Mothercare sudah tersebar di lebih dari 35 ribu titik di seluruh Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan menjadi emiten ke-65 pada tahun ini dan menetapkan harga saham Rp 266 dalam initial public offering (IPO). Pada aksi korporasi tersebut, Multitrend meraih dana segar Rp 142 miliar setelah melepas 534 juta saham baru atau setara 20,01% dari modal disetor dan ditempatkan penuh pasca IPO.
Berdasarkan prospektus, perseroan memiliki target untuk meningkatkan penjualan sebesar rata-rata 17,7% per tahun dalam lima tahun mendatang.
Pada 2022, penjualan perusahaan telah tumbuh sebesar 25,3% menjadi Rp 905,42 miliar dibandingkan 2021 sebesar Rp 722,46 miliar. Sejalan dengan pertumbuhan penjualan itu, Mothercare membukukan laba bersih Rp 59,72 miliar pada tahun lalu. Pada 2021, perusahaan masih mencatat rugi bersih Rp 34,46 miliar.
Pada debut perdana, harga saham BABY sempat naik 7,52% ke level Rp 286 pada 09.10 WIB. Volume saham yang diperdagangkan tercatat Rp 336,3 juta dengan nilai transaksinya Rp 96,3 miliar.
Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 39,075 kali. PT Multitrend Indo Tbk (BABY) beroperasi sejak 2005 di bawah naungan PT Kanmo Retailindo, yang bergerak di retail fesyen dan aksesoris wanita. Pada 2013, Perseroan meluncurkan platform online mothercare.co.id.
Perseroan sendiri sebelumnya mengungkapkan, masih terdapat potensi yang tinggi untuk perseroan dapat berkembang di industri ini. Oleh karena itu, perseroan berencana untuk melakukan ekspansi dengan membuka toko-toko baru sekaligus untuk menjangkau pasar yang lebih luas, yaitu di kota-kota baru.
Ukuran pasar pakaian bayi global adalah US$ 62 miliar pada tahun 2019 dan diproyeksikan mencapai US$ 82,5 miliar pada tahun 2027, menunjukkan CAGR sebesar 4,2% selama periode perkiraan.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha