EmitenNews.com - Digitalisasi melahirkan banyak inovasi. Membantu pelaku UMKM industri makanan dan minuman. Tetap bertahan di masa pandemi Covid-19. Tidak disangkal, kunci membantu UMKM yaitu menciptakan inovasi mudah dipahami, dan digunakan pelaku UMKM.


”Sejumlah program kami dirancang seramah mungkin bagi UMKM. Kalau mau on boarding di GoFood, ada aplikasi namanya GoBase, dari daftar, pengecekan, sampai aktivasi semuanya lewat handphone. Setelah jadi mitra usaha, semua transaksi juga lewat GoBase. Ini cara GoJek membantu UMKM go digital," tutur Public Policy dan Government Relations GoFood Ecoystem Manager Dewanti Wardhani.


Pernyataan itu, diungkap Dewanti dalam talkshow bertitel Pahlawan Digital UMKM bertajuk "Resep Melejit UMKM Makanan & Minuman di Era Digital" membagikan resep bagi para inovator digital untuk membantu mengembangkan usaha pelaku UMKM makanan dan minuman dunia digital via kanal YouTube Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM).


Selain itu, inovator digital juga harus bisa membantu para pelaku UMKM menghadapi berbagai tantangan. Contohnya, GoJek memberi keleluasaan mitra usaha mengatur jam operasional, sehingga mitra usaha bisa tutup sementara saat jumlah pesanan sudah membeludak agar tidak ada pesanan baru terabaikan.


Resep lainnya, inovator digital perlu membantu memperluas wawasan para pelaku UMKM agar usaha makin berkembang setelah go digital. Salah satunya dengan memberikan berbagai pelatihan sesuai kebutuhan UMKM mitra usaha seperti dilakukan GoJek. Aggregator atau inovator digital berperan penting membantu pelaku UMKM mengembangkan usaha. ”Enggak semua UMKM punya literasi digital dan akses, sehingga penting banget peran aggregator untuk sama-sama membimbing UMKM bisa naik kelas," ujar Dewanti.


Sementara itu, Founder FudgyBro Rayendra Abiyasa, dan CEO Kang Duren Dzulfikri P Malawi juga membagi resep bagi pelaku UMKM makanan dan minuman agar usaha makin melejit di era digital. Pertama, pelaku UMKM harus membuat foto, dan video menarik agar konsumen penasaran, dan tertarik membeli produk. Namun, foto dan video harus sesuai dengan produk agar konsumen tidak merasa dibohongi. Produk harus berkualitas. 


”Saat jadi konsumen, kita paling enggak suka foto barangnya bagus banget, tapi pas datang ekspektasi kita jauh dari foto yang kita lihat. Jadi foto dan video se-real mungkin. Misalnya, gue jualan durian, dalam video itu kelihatan teksturnya keras atau creamy, manisnya seperti apa. Jadi, kita membawa panca indera konsumen dengan narasi yang bisa mereka bayangkan," ucap Dzulfikri.


Kemudian, pelaku UMKM harus memiliki nilai produk kuat (strong brand value). Dalam menjalankan usaha Kang Duren, Dzulfikri "menjual" kisah-kisah para petani durian di Indonesia yang bekerja sama dengannya. Kisah-kisah tersebut menjadi salah satu nilai jual Kang Duren.


Resep lainnya, pelaku UMKM perlu menjalin komunikasi baik dengan konsumen. ”Prinsip gue, kita anggap customer sebagai teman. Secara online, kita membalas pesan konsumen dengan ramah. Kita memberikan training ke customer service kita agar bisa build personal relation dengan customer," tutur Abiyasa.


Nah, untuk membantu pelaku UMKM go digital, para inovator digital, dan startup bisa mendaftar sebagai Pahlawan Digital UMKM 2022. Program kolaborasi Staf Khusus Presiden Putri Tanjung, dan KemenkopUKM itu terbuka bagi seluruh startup, inovator digital sektor makanan dan minuman, fesyen, kriya, dan agritech.


Selain mendapat hadiah menarik ratusan juta rupiah, para peserta terpilih bisa bergabung menjadi mitra KemenkopUKM dalam berbagai program digitalisasi UMKM. Para inovator digital juga berkesempatan dipertemukan dengan modal ventura, dan lembaga pembiayaan lainnya. (*)