EmitenNews.com - Indonesia dan Rusia tengah menjajaki penguatan kerja sama industri melalui pembangunan kapal dan riset keselamatan penggunaan chrysotile asbestos. Kerja sama tersebut dituangkan dalam dua nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), yang saat ini diproses kedua negara.

MoU riset keselamatan penggunaan chrysotile asbestos telah ditandatangani Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia Anton Alikhanov di Moskow pada 8 Desember 2025. Sementara itu, MoU kerja sama di bidang shipbuilding masih dalam tahap finalisasi.

“Kami berharap MoU pembangunan kapal dapat segera diselesaikan agar memberikan kepastian kerangka kolaborasi industri kedua negara,” ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 12 Desember 2025.

Agus menyebut, kerja sama ini diharapkan memperkuat struktur industri nasional, termasuk mendorong peran industri kecil dan menengah, serta memperluas peluang investasi Rusia di Indonesia.

Hubungan ekonomi kedua negara menunjukkan tren positif. Nilai perdagangan bilateral nonmigas Indonesia–Rusia mencapai USD3,9 miliar pada 2024 dan meningkat menjadi USD4,04 miliar hingga Oktober 2025. Investasi Rusia di Indonesia tercatat sebesar USD262,7 juta pada 2024 dan mencapai USD147,2 juta hingga September 2025.

Selain itu, Indonesia juga mendorong percepatan penandatanganan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA) guna meningkatkan daya saing industri nasional di kawasan Eurasia.