EmitenNews.com– PT Indofarma Tbk (INAF) menderita rugi bersih sebesar Rp120,34 miliar pada semester I 2023, atau kian dalam 33,3 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp90,715 miliar.

 

Akibatnya, defisit atau akumulasi kerugian menukik sedalam 19,4 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp736,64 miliar.

 

Dampak perseroan mengalami defisit modal atau defisiensi modal sedalam Rp33,997 miliar, atau memburuk dibanding akhir tahun 2022 yang masih memiliki ekuitas Rp86,348 miliar.

 

Jika dirunut, penjualan bersih turun 36,7 persen secara tahunan menjadi Rp363,96 miliar pada akhir Juni 2023.

 

Pemicunya, penjualan ethical ke pasar dalam negeri amblas 21,5 persen sisa Rp208,54 miliar.

 

Senasib, penjualan FMCG (Fast Moving Consume Goods) ke pasar dalam negeri terpangkas  41,6 persen tersisa Rp84,769 miliar.

 

Bahkan pejualan alat kesehatan, jasa klinik dan lainnya ke pasar dalam negeri anjlok 89,2 persen tersisa Rp16,943 miliar.

 

Walau beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 30,2 persen menjadi Rp350,36 miliar. Tapi laba kotor tetap terpangkas 81,6 persen menjadi Rp13,603 miliar.

 

Sayangnya, beban penjualan mencapai Rp52,385 miliar dan beban umum dan administrasi menyentuh Rp67,831 miliar.