Rupiah Diperkirakan Melemah Imbas Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Rupiah hari ini diperkirakan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan dan imbal hasil obligasi AS yang naik
EmitenNews.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah pada perdagangan Rabu (23/10) dibuka turun seiring menguatnya imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Pada awal perdagangan Rabu, Rupiah melemah 54 poin atau 0,347 persen menjadi Rp15.609 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.555 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan dan imbal hasil obligasi AS yang naik oleh menurunnya ekspektasi pada pemangkasan suku bunga oleh The Fed," kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke level 4,222 persen.
Penguatan dolar AS didukung oleh pelemahan pada Euro oleh prospek pemangkasan suku bunga European Central Bank (ECB) yang lebih cepat setelah pernyataan Laggard mengenai inflasi di Eurozone yang turun lebih cepat dari harapan.
Selain itu, dolar AS juga masih didukung oleh situasi di Timur Tengah dan ketidakpastian menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.
Lukman memperkirakan Rupiah hari ini bergerak di rentang Rp15.550 per dolar AS sampai dengan Rp15.650 per dolar AS.(*)
Related News
Mentan Targetkan Cetak 1 Juta Hektare Sawah Baru di 2025
Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp6.000 per Gram
Posisi Uang Beredar September 2024 Rp9.044 Triliun, Tumbuh 7,2 Persen
Menperin Gaspol Hilirisasi Demi Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Harga Emas Antam Berbalik Naik Lagi Rp11.000 per Gram
Proyek KEK Tanjung Sauh, Tingkatkan Daya Saing Energi Listrik Batam