EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi ini tipis terhadap mata uang utama, dolar AS. Analis memperkirakan pelemahan rupiah terkait dengan sentimen risk off yang berkembang di pasar.
Pada pukul 10.00 WIB Rupiah turun 31 poin atau 0,20 persen ke posisi Rp15.213 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, Rp15.182 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan melemah di tengah sentimen risk off pasar. Tertekan oleh penguatan dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi AS," ulas analis DCFX Futures, Lukman Leong, di Jakarta, Rabu.
Risk off adalah kondisi di mana investor lebih cenderung untuk menghindari risiko. Sebaliknya risk on adalah kondisi di mana pelaku pasar memilih untuk mengambil risiko. Sebagai dampak risk off, pelaku pasar melepas aset dan mata uang berisiko.
Imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) tenor dua tahun naik ke level 4,681 persen dan tenor 10 tahun meningkat ke posisi 3,939 persen.
Lukman mengatakan investor mengantisipasi sikap hawkish dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dalam risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) atau Dewan Rapat Kebijakan Bank Sentral AS malam ini.
Lukman memproyeksikan pergerakan rupiah hari ini berkisar antara Rp15.150 per dolar AS hingga Rp15.250 per dolar AS.(*)
Related News
Jaga Aktivitas Ekonomi Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Kerja dari Mal
XRDN Resmi Tercatat, ETF Pasar Uang Pertama Melantai di BEI
Presiden Ingin Kampung Haji Indonesia Dekat ke Masjidil Haram
Tertekan, IHSG Susuri Level 8.493
Investor Wait and See, IHSG Cenderung Koreksi
IHSG Oversold, Angkut Saham ASII, DOID, dan BTPS





