Saham DADA Disarankan Hold, Target Bisa Segini?

Ilustrasi properti PT Diamond Citra Propertindo Tbk. (DADA).
EmitenNews.com - Saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk. (DADA) kembali jadi sorotan pelaku pasar modal setelah reli tajam dalam dua bulan terakhir. Dari level di bawah Rp50 per saham pada awal Agustus, lonjakan harga DADA kini sudah menutup perdagangan di Rp150 pada 2 Oktober 2025.
Lonjakan ini memunculkan rumor liar bahwa saham DADA berpotensi masuk radar investor global, hingga Vanguard Group.
Vanguard, manajer investasi dengan aset kelolaan terbesar di dunia, dikenal memiliki pola investasi pada saham dengan free float besar dan transaksi harian likuid.
Isu yang beredar menyebut pengendali DADA tengah menyiapkan skema pelepasan sebagian kepemilikan untuk memperbesar porsi saham publik. Jika benar terealisasi, likuiditas saham diperkirakan meningkat.
Analis pasar modal Rendy Yefta menilai rumor tersebut menjadi sentimen yang diperhatikan investor.
“Para investor tetap harus memperhatikan manajemen uang (money management) dan profil risiko masing-masing,” ujarnya.
Ia menambahkan, bagi pemegang saham DADA sebaiknya fokus pada strategi jangka panjang ketimbang terpengaruh pergerakan harian.
Daya tarik sahamnya disebut berada pada kepemilikan aset properti di kawasan komersial segitiga emas Jakarta, yang dinilai masih undervalue dibandingkan kota besar lain di Asia. Dukungan kebijakan pemerintah terhadap sektor properti juga memperkuat momentum.
Namun, perjalanan menuju valuasi ambisius seperti target Rp230 ribu per saham dan kapitalisasi pasar USD100 miliar dipastikan penuh volatilitas. Suspensi, aksi korporasi, hingga potensi koreksi harga akan menjadi bagian dari dinamika saham ini.
Related News

Emiten Hermanto Tanoko (CLEO) Sebut Kinerja Kedepan Moncer

HRUM Ungkap Buyback Saham Rp837M Gunakan Kas

BEI Telisik Pengendali RMKE Jual 875 Juta Saham Harga Diskon

Banyak Investor Konversi Waran jadi Saham Harta Djaya Karya (MEJA)

PEFINDO Pertahankan Peringkat Obligasi Prajogo Pangestu (TPIA)

Bank Oke (DNAR) Setujui Lepas Saham Treasuri