Saran WHO, Lansia Penerima Vaksin Sinovac-Sinopharm Perlu Dosis Ketiga
EmitenNews.com - Kelompok pakar vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang dengan masalah imunitas dan lanjut usia mendapatkan booster. Pasalnya, mereka masih rentan terinfeksi virus Corona meski sudah divaksinasi secara penuh dengan dosis standar.
Laman resmi United Nation, Strategic Advisory Group of Experts on Immunizatio, seperti dikutip Rabu (13/10/2021), mengatakan, lansia 60 tahun ke atas yang menerima vaksin Sinovac atau Sinopharm harus mendapatkan dosis ketiga. Pasalnya, kelompok ini, n (SAGE)cenderung tidak merespons secara memadai terhadap vaksinasi dengan dosis standar dan berisiko tinggi terkena Covid-19 parah.
Direktur vaksin WHO Kate O'Brien mengatakan rekomendasinya adalah pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19. Vaksinasi tambahan dalam seri primer dan lagi yang didasarkan pada bukti yang menunjukkan imunogenisitas dan bukti tentang infeksi terobosan sangat tidak proporsional diwakili oleh orang-orang itu.
SAGE akan meninjau semua data global terkait pemberian vaksin booster. Saat ini 3,5 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan. Diperkirakan 1,5 miliar dosis tersedia secara global setiap bulan. Jumlah itu cukup untuk memenuhi target vaksinasi 40 persen dari populasi masing-masing negara pada akhir tahun. Namun, distribusi vaksinnya masih belum merata.
"Memberikan dosis booster kepada individu yang telah mendapat manfaat dari respons primer seperti mengenakan dua 'jaket pelampung' pada seseorang dan membiarkan orang lain tanpa 'jaket pelampung'," kata O'Brien.
Laman resmi United Nation, Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE), seperti dikutip Rabu (13/10/2021), mengatakan, lansia berusia 60 tahun ke atas yang menerima vaksin Sinovac atau Sinopharm harus mendapatkan dosis ketiga. Suntikan dengan vaksin berbeda, dapat dipertimbangkan berdasarkan pasokan vaksin dan pertimbangan akses.
Selain itu, kelompok pakar WHO ini menggarisbawahi soal warga yang memiliki gangguan kekebalan sedang hingga berat. Intinya, SAGE merekomendasikan bahwa orang dengan gangguan kekebalan sedang dan berat harus diberikan dosis tambahan dari semua vaksin yang diizinkan WHO. Ini bagian dari perpanjangan vaksinasi utama.
Sekretaris panel ahli independen Joachim Hombach mengatakan data pengamatan pada vaksin Sinovac dan Sinopharm menunjukkan bekerja 'kurang baik' pada kelompok usia yang lebih tua setelah menerima dua dosis. "Penambahan dosis ketiga atau pindah ke jadwal dua tambah satu memberikan respons (kekebalan) yang kuat. Jadi kami berharap dari sana perlindungan yang jauh lebih baik."
Panel tersebut juga mengatakan otoritas kesehatan yang menggunakan vaksin Sinovac dan Sinopharm harus bertujuan pertama untuk memaksimalkan cakupan dua dosis pada populasi yang lebih tua sebelum memberikan dosis ketiga.
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan