Sejumlah Proyek Strategis Mangkrak, Ini Dalih TGRA
Proyek panel surya besutan perseroan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Sejumlah proyek Terregra Asia (TGRA) mangkrak. Yaitu, pembangunan power house (pembangkit listrik), dan bendungan pada dua lokasi. Itu tersebab keterbatasan anggaran.
Keterlambatan pembangunan proyek-proyek mini hydro power plant perseroan terutama tersebab sejak initial public offering (IPO) 15 Mei 2017 silam hasilnya undersubscribed. Dengan dana hasil IPO sejumlah Rp110 miliar. Padahal, 5 proyek telah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) berkapasitas 43,8 MW buut dana Rp1,5 trilliun, atau butuh pembiayaan ekuitas minimal Rp500 miliar, dan utang Rp1 triliun.
Sejak 17 Juli 2020, manajemen baru melakukan upaya-upaya untuk memperkuat struktur permodalan, dan memperoleh sumber pembiayaan, menemui kegagalan. Namun berhasil mempertahankan PPA dengan PT PLN, dan berhasil melakukan efisiensi untuk mempertahankan kelangsungan eksistensi perseroan.
Termasuk melakukan review secara menyeluruh terhadap status proyek, design proyek, dan pembebasan lahan proyek. Penataan manajemen proyek, fokus kepada penjajakan calon mitra strategis dengan kapasitas keuangan memadai, dan memiliki visi untuk mengembangkan proyek green energy Indonesia.
Sejak April 2024, perseroan mendapat calon investor dengan kapasitas keuangan memadai untuk membangun proyek-proyek perseroan, dan bahkan memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah portofolio green energy perseroan hingga 1.000 MW. Lebih rinci pembangunan sejumlah proyek perseroan sebagai berikut.
Pembangunan PLTM Sisira ditargetkan akan dibangun pada triwulan-I 2025, pembangunan PLTM Batang Toru-3, dan PLTM Batang Toru-4 ditarget pada triwulan-III 2025, lalu PLTM Raisan Naga Timbul dan Raisan Huta Dolok ditarget akan dibangun pada triwulan-IV tahun 2025.
”Sampai saat ini hambatan utama dihadapi perseroan aspek likuiditas, dan ekuitas diperlukan untuk melaksanakan pembangunan proyek-proyek hydro power plant milik perseroan,” tukas Daniel Tagu Dedo, Direktur/Corporate Secretary Terregra Asia Energy.
Perseroan menggunakan bendung Batang Toru-3 sebagai bendung Batang Toru-4 diasari sejumlah pertimbangan. Pertimbangan utama karena dua proyek itu, berdekatan dan merupakan proyek cascade maka penggunaan single weir adalah memungkinkan. Berdasar analisis cost and benefit paling nyata efisiensi pada proyek Batang Toru-4.
Yaitu tidak diperlukan investasi pembangunan dam/weir. Dengan demikian, dampaknya terhadap struktur teknis, lingkungan, dan jadwal proyek akan lebih efisien. Aspek lingkungan bahkan lebih baik karena tidak diperlukan dam atau weir kedua. (*)
Related News
OJK Tetapkan Saham Bangun Kosambi Sukses Sebagai Efek Syariah
Emiten Hary Tanoe (IATA) Ungkap Right Issue Tak Ada Pembeli Siaga
Emiten Grup Bakrie (DEWA) Batalkan Rencana Hapus Defisit, Kenapa?
Emiten Hotel Bintang 3 Sisakan Dana IPO Rp793 Juta di Bank Mandiri
Ada Transaksi Jual-Beli 154,7 Juta Saham Emiten Milik Taipan 9 Naga
BTN Sebut Rampungkan Pembelian Dua Properti Milik IFG Rp15,9M