EmitenNews.com - Pemerintah Senin (3/10) besok akan kembali melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2023. Dari tujuh seri SUN yang dilelang, pemerintah memasang target indikatif Rp19 triliun dengan target maksimal RP28,5 triliun.


Ketujuh seri SUN yang akan dilelang seluruhnya merupakan penawaran ulang (reopening). Tujuh seri SUN tersebut masing-masing seri SPN12240104, SPN12240628, FR0095, FR0100, FR0098, FR0097, dan seri FR0089.


SUN seri SPN12240104 yang memiliki jatuh tempo 4 Januari 2024 dan seri SPN12240628 (jatuh tempo 28 Juni 2014) memberikan tingkat kupon diskonto. Sedangkan SUN seri FR0095 yang memiliki jatuh tempo 15 Agustus 2028 menawarkan kupon6,375%, seri FR0100 (15 Februari 2034) 6,625%, FR0098 (15 Juni 2038) 7,125%, seri FR0097 (15 Uuni 2043) 7,125%, dan seri FR0089 (15 Agustus 2051) kuponnya 6,875%.


Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan.


Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang. Pemerintah memiliki hak untuk menjual ketujuh seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta.


Pada prinsipnya, semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui Peserta Lelang sebagaimana diatur dalam PMK No. 168/PMK.08/2019 dan PMK No. 38/PMK.02/2020.(*)