EmitenNews.com - PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) berhasil mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang tahun 2023. Hebatnya, capai salah satu produsen emas terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara itu, ditorehkan kendati kondisi ekonomi global dan domestik tengah dibebani oleh sejumlah sentimen negatif.

Komisaris Utama Archi, Kenneth Ronald Kennedy Crichton mengatakan, industri pertambangan menghadapi sejumlah tantangan yang tidak dapat diabaikan. Volatilitas harga komoditas, ancaman krisis energi, dan konflik geopolitik merupakan faktor-faktor yang mengganggu rantai pasokan industri ini.

“Meskipun demikian, melalui strategi yang proaktif dan berkelanjutan, Archi selaku pelaku industri pertambangan Indonesia, tetap dapat bertahan dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian negara,” ujar Ken, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023, Kamis (6/6/2024).

Archi juga terus berupaya meningkatkan capaian kinerja operasional maupun finansial. Dari aspek operasional, Archi berhasil mencatatkan peningkatan volume produksi emas hingga 10,94% secara year on year menjadi 123,3 kilo ons, dari capaian 2022 yang menembus 111,1 kilo ons.

“Kenaikan volume produksi emas tersebut disebabkan oleh peningkatan kadar emas yang diproses Perseroan dari 1,07 g/t menjadi 1,20 g/t seiring dengan beroperasinya kembali pit Araren pascalongsor pada awal tahun 2022,” ujar Direktur Utama, Rudy Suhendra.

Kenaikan produksi tersebut sejalan dengan capaian volume penjualan Perseroan. Pada tahun 2023 Archi mencatatkan volume penjualan emas sebesar 120,6 kilo ons, naik 2,80% secara year on year dari tahun  2022 yang mencapai 117,3 kilo ons.

Dari sisi finansial, Archi berfokus untuk meningkatkan efisiensi biaya, mengelola arus kas dengan lebih baik, serta mengoptimalkan manajemen modal kerja.

Salah satunya tercermin dari pos pendapatan yang mengalami peningkatan prosentase hingga 15,32% dibanding periode yang sama tahun lalu. Archi mampu meraup pendapatan dari kontrak pelanggan sebesar USD249,6 juta dibanding tahun sebelumnya sebesar USD216,5 juta.

Laba bersih meningkat

Sementara itu, laba bersih dari Archi pada tahun 2023, juga berhasil mengalami peningkatan sebesar 1,53% secara year-on-year menjadi USD14,8 juta dari tahun 2022 yang mencapai USD14,5 juta.

Selain itu, Archi juga berhasil mencatatkan kenaikan dalam hal total aset pada tahun 2023, sebesar 11,95% menjadi US$803,6 juta dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 717,8 juta.

Di sisi lain, total ekuitas dari Archi tercatat mengalami kenaikan sebesar 6% secara year on year menjadi US$262,6 juta. Kendati demikian, perseroan tetap berhasil menjaga total rasio utang terhadap ekuitas (DER) di level ideal yakni 1,51 kali.  

Selain itu, Rudy juga menyebutkan bahwa struktur permodalan Archi juga terus diperkuat melalui perolehan fasilitas pinjaman sindikasi berjangka sehingga dapat mendukung langkah-langkah pengembangan yang telah dicanangkan.

“Peningkatan modal ini salah satunya dikontribusikan oleh perolehan pinjaman sindikasi jangka panjang senilai USD365 juta yang digunakan untuk pengembangan operasi penambangan Archi,” kata Rudy Suhendra.

Di sisi hilir, Archi melalui anak usahanya PT Elang Mulia Abadi Sempurna (EMAS, atau Lotus Archi) berhasil menyelesaikan pabrik pemurnian emas dengan kapasitas 30 ton per tahun yang mulai beroperasi di kuartal ke-3 2023. Hal ini sesuai rencana Perseroan untuk menjadi Perusahaan Pertambangan Emas Terintegrasi. 

“Dengan beroperasinya pabrik pengolahan emas, Archi menjadi Perusahaan Pertambangan Emas Terintegrasi dari hulu sampai hilir di Indonesia,” kata Rudy.

Sementara itu, Archi juga telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan potensi pengembangan sumber daya dan cadangan berkelanjutan. Upaya itu di antaranya dilakukan melalui kegiatan eksplorasi yang berkelanjutan melalui program Pemetaan dan Geofisika CSAMT di area Greenfield dan Brownfield di Koridor Timur.