EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lali ditutup melemah 0,25 persen menjadi 8.163. Itu setelah bergerak fluktuatif di antara teritori positif dan negatif, sesuai dengan prediksi di mana indeks cenderung bergerak sideways. 

Faktor penutupan perdagangan akhir bulan, dan rebalancing indeks LQ45 juga mempengaruhi pergerakan indeks. Pekan ini, indeks ditutup terkoreksi 1,30 persen. Sepanjang pekan ini, investor akan menanti sejumlah data ekonomi domestik. Misalnya, data manufaktur PMI, neraca perdagangan, inflasi, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025, dan cadangan devisa.  

Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam KTT APEC Busan, Korea Selatan menyerukan negara-negara Asia menjaga stabilitas rantai pasokan, dan bekerja bersama-sama di masa bergejolak. Indeks bursa Asia ditutup variatif. Data NBS Manufacturing PMI Tiongkok Oktober 2025 turun menjadi 49 dari September 2025 di level 49.8.

Secara teknikal, Stochastic RSI melanjutkan reversal ke atas di area pivot. Indikator MACD masih berlanjut membentuk histogram negatif. Indeks bertahan di atas MA5 dan MA20. So, sepanjang perdagangan kali ini, indeks akan menjelajahi area support 8.000, dan posisi resistance di area 8.280. 

Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan para investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Telkom Indonesia alias Telkom (TLKM), London Sumatera Plantations (LSIP), Vale Indonesia (INCO), Darma Henwa (DEWA), J Resources Asia (PSAB), dan Semen Indonesia alias SIG (SMGR). (*)