Sinyal the Fed Akan Jadi Fokus Investor, Ini Saham Pilihan Phillip Sekuritas
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (3/11) dibuka beragam (mixed) meskipun indeks sahamutama di Wall Street semalam ditutup di level tertinggi.
S&P 500 dan NASDAQ mencatatkan rekor penutupan tertinggi selama 4 hari beruntun sementara DJIA mencatatkan rekor penutupan tertinggi selama 3 hari beruntun dan menembus level psikologis 36,000 untuk pertama kali.
Pergerakan naik indeks saham di Wall Street didorong oleh musim laporan keuangan (earnings season) 3Q21 yang solid di tengah gangguan rantai pasok, kelangkaan pekerja, lonjakan harga komoditas serta risiko penularan virus COVID-19.
Dengan 320 emiten dalam indeks S&P 500 telah menyampaikan laporan keuangan, laba S&P 500 diramalkan akan tumbuh 40.2% Y/Y di 3Q21.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerinath AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun tipis menjadi 1.54% dari 1.57% menjelang berakhirnya pertemuan kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve atau the Fed).
The Fed diprediksi akan secara resmi mengumumkan awal penarikan atau pengurangan (tapering) program bulanan pembelian obligasi senilai USD120 miliar sebagai bagian dari normalisasi kebijakan moneter.
"Yang menjadi fokus perhatian investor adalah pandangan dan komentar dari ketua the Fed Jerome Powell mengenai suku bunga dan seberapa berkesinambungan (sustainable) lonjakan inflasi yang terjadi saat ini," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Dari Asia, investor memantau pernyataan PM Tiongkok, Li Keqiang, bahwa ekonomi negara itu sedang menghadapi tekanan baru.
"Investor berspekulasi bahwa anjuran kepada masyarakat untuk menjaga persediaan bahan makanan selama musim dingin berhubungan erat dengan gelombang terkini penyebaran virus Covid-19 yang sudah memicu pemberlakuan kembali pembatasan sosial di beberapa wilayah," tambah Dustin.
Dari sisi makroekonomi, investor hari ini menantikan rilis data Caixin Services PMI bulan Oktober Tiongkok dan Tingkat Pengangguran bulan September di zona Euro.
Dari AS, investor menantikan rilis data pasar tenaga kerja, ADP Employment Change bulan Oktober dan rilis data ISM Non-Manufacturing Index bulan Oktober.
Untuk perdagangan hari Rabu ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG cenderung bearish dengan support-resistance di rentang 6.455-6.550. Berikut data teknikal saham yang direkomendasikan.
LPKR
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 149
Target Price 1 : 162
Target Price 2 : 166
Stop Loss : 145
PWON
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 498
Target Price 1 : 525
Target Price 2 : 545
Stop Loss : 482
SRTG
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 2,020
Target Price 1 : 2,120
Target Price 2 : 2,190
Stop Loss : 1,940.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha