EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (09/3) dibuka menguat meskipun indeks saham utama di Wall Street kembali ditutup melemah.


Semalam indeks saham DJIA turun 0.56%, S&P 500 turun 0.72% dan Nasdaq turun 0.28%.


Analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha, menduga pelemahan indeks saham Wall Street dipicu oleh ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar. "Mereka dihadapkan pada tren kenaikan harga komoditas seperti minyak, gas dan logam berharga yang dikhawatirkan dapat memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi global serta memacu inflasi," katanya.


Selain itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan sanksi atas impor komoditas Rusia, termasuk minyak. Sementara Inggris mengatakan akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir tahun 2022.


Di pasar komoditas harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate atau WTI naik menjadi USD124.12 per barel pada Selasa, sementara minyak mentah berjangka Brent mencapai USD128.38 per barel.


"Harga komoditas lainnya juga kembali menguat dengan nikel bahkan sempat menyentuh level tertinggi baru USD100,000 per metrik ton," tambah Dustin.


Yield atau imbal hasil obligasi AS juga menguat dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun mencapai 1.85%. Hal ini menimbulkan kecemasan akan naiknya laju inflasi, yang menyebabkan pelaku pasar beralih dari surat utang.


Untuk perdagangan hari ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG cenderung menguat dengan support-resistance di level 6.775-6.890. Adapun saham yang diunggulkan sebagai berikut.


ADES
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Bullish
Trade Buy : 3690-3700
Target Price 1 : 3860
Target Price 2 : 3950
Stop Loss : 3550


TECH
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend: Bearish
Trade Buy : 3290-3300
Target Price 1 : 3650
Target Price 2 : 3810
Stop Loss : 2930


TOTL
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend: Bearish
Trade Buy : 292
Target Price 1 : 298
Target Price 2 : 302
Stop Loss : 286