Tambah 2 Kapal Pengawas Sepanjang 110 Meter, KKP: Kapal Tangkapan Untuk Koperasi Nelayan
Armada baru berukuran 110 meter diharapkan tahun 2022 sudah bisa di eksekusi dan pada 2024 sudah bisa delivery. Dengan penambahan jumlah armada maka hari patroli bisa jadi 180 hari dalam satu tahun, dari 100 hari per tahun pada sekarang ini.
Untuk kapal besar itu rencananya akan ditempatkan di ujung barat di area natuna hingga selat Malaka dan ujung timur di Batam atau Arafura. Namun intinya kita memiliki hak untuk memanfaatkan SDA yang ada. Kita meyakini nelayan kita yang memiliki kemampuan tetap aman dan tidak diganggu oleh guest gart kapal China atau Vietnam.
sepanjang tahun 2022-2024, Ditjen PSDKP akan mengadakan program pengadaan kapal, antara lain melalui dukungan APBN sebanyak dua kapal dengan panjang 60 meter.
Selain itu, KKP akan melaksanakan pengajuan ke Bappenas melalui program PHLN (Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri) sebanyak tiga kapal dengan ukuran 70 meter untuk tahap pertama, dan selanjutnya program PHLN tahap dua sebanyak lima kapal dengan rincian dua kapal jenis OPV (Offshore Patrol Vessel) dengan panjang 110 meter dan tigal kapal dengan panjang 60 meter.
“Khusus untuk OPV, ini cukup menarik. Pak Menteri KKP menekankan kepada saya untuk mencoba merencanakan dan mengajukan koordinasi dengan Bappenas untuk bisa mendapatkan kapal sejenis OPV dengan panjang 110 meter,” kata Adin.
pengadaan kapal dengan ukuran besar tersebut dibutuhkan karena banyak aksi pencurian ikan di Laut Natuna Utara dengan kapal berbendera Vietnam. Hal ini tidak terlepas dari belum adanya kejelasan mengenai perbatasan antara Vietnam yang mengacu pada rezim landas kontinen dengan Indonesia yang menggunakan aturan UNCLOS 1982.
"Di situ ada tumpang tindih, ada klaim dari pemerintah Vietnam, dan sering dilakukan kapal-kapal ikan Vietnam dikawal pihak Coast Guard Vietnam dan juga Fisheries Surveillance Vietnam karena mereka beranggapan itu masuk wilayah mereka,” ungkap Adin.
Sebagai bentuk perlawanan, kapal-kapal Vietnam yang berukuran lebih besar seringkali menabrakkan kapalnya ke kapal pengawas perikanan Indonesia yang ukurannya paling besar 70 meter. "Dari situasi itu, Bapak Menteri memerintahkan saya untuk mencari solusi, mencari satu tindakan yang akan membuat semacam ada efek deterrent,” ungkap Adin.
Related News
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan
JK Apresiasi Pembangunan Gedung Baru 15 Lantai FEB Unhas
November Ini, Desk Judi Online Ajukan 651 Pemblokiran Rekening Bank
Komisi III DPR Pilih Komjen Setyo Budiyanto Ketua KPK 2024-2029
Korupsi Pengadaan APD Covid-19, Tersangka Beli Pabrik Air Minum Rp60M
BPK Ungkap 152 Kg Emas Lenyap dari Gudang Antam Surabaya