Tampil Percaya Diri, Presiden Prabowo Jelaskan Kondisi Ekonomi Terkini

Presiden Prabowo Subianto diapit Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri), dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden. Detiknews.
"Nilai tukar rupiah juga relatif terjaga. Walaupun ada kelemahan, tetapi kalau kita bandingkan negara lain, seperti Jepang, kelemahannya itu sampai 50%, demikian pula beberapa negara lain. Bahkan Amerika menuding beberapa negara sebagai currency manipulator, dijadikan alasan untuk hambatan non-tarif," ujar mantan ketua umum Partai Golkar tersebut.
Satu hal, Menko Airlangga melihat, kondisi yield treasury, cadangan devisa, hingga obligasi Indonesia yang terpantau masih relatif bagus. Namun tak bisa dipungkiri, pengumuman tarif resiprokal Presiden Donald Trump mendatangkan ketidakpastian ekonomi atau uncertainty economic melonjak tajam, ikut mengerek probabilitas resesi global.
"Indonesia masih relatif rendah di 5%, kemudian trade policy uncertainty-nya juga tinggi. Kita masuk dalam kebijakan yang uncertain. Terjadi gejolak pasar uang seluruh dunia, pelemahan mata uang di emerging market, kemudian juga retaliasi tarif oleh China, kemudian rantai pasok global juga terganggu," ujar Airlangga Hartarto. ***
Related News

Kemendag Tegaskan RI Tak Impor Produk Apapun dari Israel

Pelindo: Kemacetan di Tanjung Priok Karena Peningkatan Arus Peti Kemas

Bobol Kas Untuk Judi Online, Eks Pejabat Bank Bengkulu jadi Tersangka

Investree dalam Proses Likuidasi, OJK Terus Buru Adrian Gunadi

Misa Jumat Agung, Ribuan Jemaat Padati Gereja Katedral Jakarta

Indonesia-Amerika Sepakati Negosiasi Tarif Selesai dalam 60 Hari