EmitenNews.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin pelaksanaan kegiatan Idul Adha 1443 Hijriah bakal berjalan aman dan lancar meski di tengah adanya wabah PMK (Penyakit Kuku dan Mulut) yang tengah melanda hewan ternak. Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini menyebutkan, wabah PMK tidak berbahaya bagi manusia. Selain tidak bisa menular ke manusia, daging sapi saat ini juga masih aman untuk dikonsumsi. Untuk menangani PMK, Polbangtan Kementan menurunkan tim relawan.


Dalam keterangannya yang dikutip Senin (4/7/2022), Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, jajaran Kementan bersama 16 daerah yang terkontaminasi PMK siap menghadapi Idul Qurban 2022. Meski ada wabah PMK, pasokan sapi yang ada tidak bersoal.


Oleh karenanya, Mentan SYL optimistis dapat  menangani wabah virus PMK dalam waktu dekat yang saat ini menyerang ternak. Meski demikian Mentan mengatakan agar semua pihak turun langsung dan terlibat dalam penanganan virus PMK.


Wabah PMK saat ini bisa ditangani dengan beberapa strategi pendekatan yang bakal dilakukan. Pertama, Mentan mengajak menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan. Selain itu, politikus Partai NasDem ini juga menerapkan strategi manajemen sebagai langkah penguatan dan ketiga, strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi menyatakan kesiapan seluruh jajaran BPPSDM mendukung negara menghadapi PMK. "Oleh karenanya kita harus bantu petugas, bantu peternak dengan segala kemampuan agar PMK bisa segera ditanggulangi dan peternak kembali bersemangat untuk beternak. Terutama sapi perah dan sapi potong, serta ternak berkuku genap lainnya."


Pernyataan pria yang akrab disapa Prof. Dedi ini pun segera ditindaklanjuti oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah BPPSDMP.


Menanggapi surat  Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung terkait permintaan bantuan relawan penanganan PMK di wilayahnya, respon cepat diberikan Polbangtan Malang. Mereka segera memberangkatkan 20 mahasiswa yang didampingi Ketua Jurusan Peternakan  (Wahyu Windari) dan Kaprodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (Sadlikah).


Dalam keterangannya Kadis PKH Kabupaten Tulungagung, Mulyanto menyatakan bahwa karena berbagai keterbatasan sumberdaya manusia di dinas maupun pelaku usaha, masih dibutuhkan bantuan dari insan akademik untuk pelaksanaan vaksinasi PMK di wilayahnya. Target vaksinasi per hari adalah 100 dosis setiap tim, dan dilakukan door to door, sehingga dibutuhkan banyak tenaga relawan, termasuk dari Polbangtan Malang.


Melepas tim relawan, Direktur Polbangtan Malang Setyabudi Udrayana berpesan agar benar-benar menjalankan tugas ini dengan baik, serta menjaga perilaku higienis, karena manusia berperan sebagai vektor untuk virus PMK (03/07). Uud sapaan akrabnya tak lupa mengingatkan seluruh mahasiswa dapat menjaga kondisi, karena amanah ini harus dijalankan dengan baik dan mereka  kembali ke kampus dengan tetap sehat. "Kalian harus mentaati standar operasional prosedur yang telah ditetapkan oleh petugas dinas, dan itu berlaku untuk setiap individu." ***