EmitenNews - IHSG ditutup melemah 0.78% di level 6199.65 pada perdagangan Selasa (9/3) kemarin. Hari ini (Rabu, 10/3), jika tidak ada sentimen kuat yang bisa mengangkat pasar, pelemahan IHSG kemungkinan masih bisa berlanjut.


Potensi pelemahan terlihat dari kajian teknikal Phintraco dengan menguji support area 6150-6180, terutama apabila IHSG tertahan di bawah level psikologis 6200.


"Secara teknikal, stochastic RSI terindikasi memasuki oversold area, namun slope pada MACD masih cenderung melebar. Hal ini mengindikasikan tekanan jual masih cukup besar," kata analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.


Sebagai informasi, net sell investor asing mencapai Rp780 miliar pada perdagangan Selasa. Terlepas dari faktor teknikal, pergerakan nilai tukar Rupiah diperkirakan kembali menjadi fokus utama pelaku pasar. Pergerakan Rupiah salah satunya dipengaruhi spekulasi arah kebijakan the Fed, di tengah antisipasi pelaku pasar terhadap rilis data inflasi AS yang diperkirakan naik ke 1.7 persen yoy di Februari 2021 dari 1.4 persen yoy di Januari 2021.


Masih dari eksternal, sentimen lain yang berpotensi membayangi IHSG adalah data Consumer Price Index (CPI) Tiongkok, yang diperkirakan mengalami deflasi sebesar 0.4 persen yoy di Februari 2021.


Kajian teknikal Binaartha, berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada 6102.22 hingga 6256.03. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.


"Meskipun demikian, pergerakan IHSG telah menguji garis MA 60 sehingga kemungkinan peluang terjadinya penguatan menuju ke level resistance masih terbuka lebar," kata analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama.


Untuk saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini Valdy merekomendasikan ACES, BMRI, PGAS, TBIG dan DMAS. Sedangkan Nafan memasukkan saham-saham berikut :


ADHI, Daily (1305) (RoE: 0.37%; PER: 229.07x; EPS: 5.76; PBV: 0.84x; Beta: 2.85): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 1290 – 1305, dengan target harga secara bertahap di level 1350, 1400, 1445, 1615, 1790, 1960 dan 2210. Support: 1270.


HMSP, Daily (1405) (RoE: 30.33%; PER: 17.73; EPS: 79.23; PBV: 5.38x; Beta: 1.14): Pergerakan harga saham menguji garis MA 10 maupun MA 20, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 1390 – 1405, dengan target harga secara bertahap di level level 1435, 1470, 1550, 1625 dan 2550. Support: 1390 & 1315.


TLKM, Daily (3290) (RoE: 18.22%; PER: 14.88x; EPS: 224.40; PBV: 2.71x; Beta: 0.81): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 3260 – 3290, dengan target harga secara bertahap di level 3330, 3540, 4040 dan 4540. Support: 3260 & 3040.


TOWR, Daily (1165) (RoE: 24.95%; PER: 23.35x; EPS: 49.89; PBV: 5.83x; Beta: 0.79): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 1140 - 1165, dengan target harga secara bertahap di level 1190, 1225, 1250 dan 1360. Support: 1140 & 1095.


PPRE, Daily (206) (RoE: 0.78%; PER: 98.44x; EPS: 2.13; PBV: 0.77x; Beta: 2.29): Terlihat pola white opening bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi” pada area level 200 – 206, dengan target harga secara bertahap di level 224, 270 dan 316. Support: 189.


PSAB, Daily (216) (RoE: -1.66%; PER: -66.80x; EPS: -3.29; PBV: 1.11x; Beta: 1.57): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 212 - 216, dengan target harga secara bertahap di level 222, 230, 240, 266 dan 290. Support: 208, 202 & 190.(*)