Tenanglah, Vaksin Covid-19 Sinovac dengan Masa Kedaluwarsa 25 Maret Sudah Habis

EmitenNews.com - Tenanglah. Vaksin Covid-19 Sinovac dengan masa kedaluwarsa 25 Maret 2021, dipastikan sudah habis. Vaksin asal China, yang habis masa pakainya itu, merupakan vaksin CoronaVac (produksi Sinovac) batch pertama, sejumlah 1,2 juta dosis ditambah 1,8 juta dosis. Jadi, yang selanjutnya dipakai dalam program vaksinasi pemerintah dipastikan aman.
Dalam keterangannya yang dikutip EmitenNews.com, Senin (15/3/2021), Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, semua vaksin Sinovac pengadaan batch pertama itu, sudah terpakai. Vaksin Covid-19 itu, telah diberikan kepada 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50 ribu orang pemberi pelayanan publik. Saat ini, vaksin ini sudah habis terpakai dalam program vaksinasi.
Agar lebih yakin, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, yang akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021 itu, vaksin CoronaVac berbentuk botol kecil atau vial berisi satu dosis, untuk sekali penyuntikan. Vaksin Sinovac yang saat ini digunakan untuk vaksinasi lansia dan pemberi pelayanan publik lainnya, dalam kemasan botol besar, atau vial berisikan 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi.
Melalui diskusi secara virtual bertajuk Memahami Covid-19 dan Mutasi Virus, Sabtu (13/3/2021), Ketua Tim Uji Klinis Nasional Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengatakan, vaksin Covid-19 asal Sinovac, China, memiliki masa kedaluwarsa dua tahun. "Vaksin ini kan sudah dibikin, mungkin sudah hampir dua tahun lalu. Kita dapatnya kiriman dari Wuhan, China."
Karena itulah, menurut Kusnandi, vaksin Covid-19 yang saat ini siap suntik harus segera dihabiskan. "Vaksin ini secepat-cepatnya dipakai karena udah hampir dua tahun. Jadi dipakai dulu sekarang ini, yang baru nanti dibikin lagi."
Kusnandi juga memastikan, vaksin Covid-19 yang ada masih bisa melawan mutasi virus corona B117 asal Inggris, sehingga produsen belum perlu mengganti vaksin yang sedang dikembangkan. Jika mutasi virus Corona berubah, harus dicari vaksin baru, karena mutasinya berbeda. Tetapi, setahun ini belum perlu ganti vaksin Covid-19. Yang ada, kata dia, masih bisa digunakan. ***
Related News

Kementerian ATR/BPN: Tak Boleh Ada Privatisasi Pulau di Indonesia

Indonesia Tingkatkan Impor LPG Dari AS, Kurangi Asal Timur Tengah

Kasus Importasi Gula Tom Lembong, Hotman Ungkap Hasil Rakortas

Negosiasi Tarif, RI Bakal Impor Energi Rp250 Triliun dari Amerika

Tak Lagi Jabat Dirut Bulog, Novi Helmy Prasetya Kembali ke TNI

Harga Robot Polri Rp3 Miliar Per Unit, Tuai Sorotan Karena Mahal