EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal menyentuh level 7.700, Pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (3/9) IHSG merosot 78,00 poin atau 1,01% ke level 7.616,52. 

IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.598 hingga batas atas pada level 7.726 setelah dibuka pada level 7.694.

IHSG terseret pelemahan indeks saham Asia yang tampaknya menantikan rilis data Amerika Serikat (AS) sehubungan dengan data manufaktur yang akan rilis Selasa waktu setempat. Ditambah lagi, data laporan ekonomi akhir pekan ini terkait data nonfarm payrolls, ungkap analis.

Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah mayoritas sektor yang berada di zona merah. Sementara hanya satu sektor yang berhasil bertahan di wilayah positif.

Dari 600 lebih saham yang diperdagangkan, sebanyak 227 saham mengalami kenaikan, sementara 364 saham turun, dan 9,84 miliar saham lainnya stagnan. 

Volume perdagangan saham di bursa mencapai 21,34 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp10,03 triliun.

Sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang berhasil bertahan di zona hijau, mencatatkan kenaikan sebesar 0,36%. 

Sementara itu, sepuluh indeks sektoral lainnya melemah, mengikuti jejak IHSG yang tertekan. Sektor teknologi mencatatkan pelemahan terdalam dengan penurunan sebesar 3,04%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer yang turun 1,49%, dan sektor infrastruktur yang terkoreksi 1,39%.

Dalam jajaran saham LQ45, top gainers hari ini dipimpin oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang menguat 0,74%, diikuti oleh PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) yang naik 0,70%, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang mencatatkan kenaikan sebesar 0,65%. 

Di sisi lain, top losers LQ45 terdiri dari PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang mengalami penurunan tajam sebesar 5,07%, disusul oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang turun 2,40%, dan PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) yang melemah 2,26%.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya DCII sebesar Rp3.525 menjadi Rp40.275 per lembar dan BREN sebesar Rp500 menjadi Rp10.250 per lembar serta GEMS sebesar Rp500 menjadi Rp13.500 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya KPIG sebanyak 45.279 kali senilai Rp177,2 miliar kemudian BSBK sebanyak 23.744 kali senilai Rp28,1 miliar dan WIKA sebanyak 22.556 kali senilai Rp146,2 miliar. 

Sedangkan saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya DNET sebesar Rp1.025 menjadi Rp6.225 per lembar dan MSIN sebesar Rp675 menjadi Rp7.575 per lembar serta KARW sebesar Rp650 menjadi Rp7.150 per lembar.