EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi pada perdagangan hari ini setelah kemarin mencetak rekor tertinggi baru atau ATH. Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari Selasa (27/8), IHSG turun tipis 0,11% atau 8,31 poin, berakhir di level 7.597,88.

IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.547 hingga batas atas pada level 7.610 setelah dibuka pada level 7.606.

Total volume transaksi hari ini mencapai 16,1 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 10,4 triliun. Sebanyak 300 saham melemah, sementara 284 saham mencatatkan kenaikan dan 207 saham lainnya stagnan.

Meskipun IHSG mengalami penurunan, beberapa sektor justru menunjukkan performa yang kuat. Sektor properti dan real estat memimpin dengan kenaikan sebesar 1,29%, diikuti oleh sektor barang konsumsi nonprimer yang naik 1,15%. 

Sektor perindustrian juga mencatat pertumbuhan sebesar 0,70%, sementara sektor infrastruktur dan energi masing-masing naik 0,38% dan 0,26%. Sektor barang konsumsi primer dan sektor transportasi serta logistik juga mencatat kenaikan, meskipun tipis.

Sebaliknya, empat sektor lain mengalami penurunan bersama dengan IHSG. Sektor keuangan turun paling dalam dengan koreksi sebesar 0,73%, diikuti sektor teknologi yang tergerus 0,26%. Sektor barang baku dan sektor kesehatan juga ikut melemah, masing-masing turun 0,08% dan 0,02%.

Di antara saham-saham LQ45, beberapa mencatatkan kenaikan signifikan. Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) melonjak 5,93%, diikuti oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang naik 3,27%, serta PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) yang menguat 2,08%. 

Namun, ada juga saham yang mengalami penurunan tajam, seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang merosot 5,95%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,55%, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang terkoreksi 2,44%.

Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya GEMS sebesar Rp2.175 menjadi Rp13.075 per lembar dan PANI sebesar Rp725 menjadi Rp6.650 per lembar serta KARW sebesar Rp400 menjadi Rp4.490 per lembar.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya RDTX sebesar Rp300 menjadi Rp14.850 per lembar dan BNLI sebesar Rp200 menjadi Rp1.300 per lembar serta STTP sebesar Rp175 menjadi Rp12.850 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya BBRI sebanyak 47.797 kali senilai Rp1,40 triliun kemudian BDKR sebanyak 45.538 kali senilai Rp130,5 miliar dan BSBK sebanyak 37.686 kali senilai Rp41,5 miliar.